Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, meminta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh agar segera mengatasi gangguan gajah liar yang sering mengganggu masyarakat di kawasan transmigrasi lokal di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur.
"Pemkab Nagan Raya meminta BKSDA agar melakukan langkah dan tindakan, agar gangguan gajah di kawasan transmigrasi lokal Blang Lango, segera teratasi," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nagan Raya, Muhajir Hasballah kepada ANTARA, Senin.
Menurutnya, selama ini, gangguan gajah di kawasan pedalaman tersebut sering menyebabkan kerusakan terhadap rumah warga dan perkebunan serta tanaman palawija sehingga menyebabkan masyarakat transmigrasi mengalami kerugian.
Dampak dari gangguan gajah tersebut juga mengakibatkan masyarakat di kawasan pedalaman ketakutan, karena sering diteror gajah khususnya saat malam hari tiba.
Muhajir Hasballah mengakui selama ini pemerintah daerah sering mendapatkan laporan dari masyarakat dan aparat desa di kawasan Transmigrasi Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur terkait amukan gajah liar.
Namun karena tidak memiliki sumber daya manusia dan tidak memiliki wewenang, sehingga pemerintah daerah belum bisa melakukan upaya maksimal guna mengatasi persoalan ini.
Agar membantu meringankan beban penderitaan warga, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya juga sudah menyalurkan bantuan kepada 50 orang kepala keluarga (KK) korban amukan gajah yang selama ini menetap di kawasan transmigrasi lokal (translok) Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur.
Bantuan yang disalurkan tersebut terdiri dari bantuan pangan, kebutuhan dapur serta kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Bantuan ini diserahkan oleh Bupati Nagan Raya, Provinsi Aceh, HM Jamin Idham kepada masyarakat penerima bantuan, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Pemkab Nagan Raya meminta BKSDA agar melakukan langkah dan tindakan, agar gangguan gajah di kawasan transmigrasi lokal Blang Lango, segera teratasi," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nagan Raya, Muhajir Hasballah kepada ANTARA, Senin.
Menurutnya, selama ini, gangguan gajah di kawasan pedalaman tersebut sering menyebabkan kerusakan terhadap rumah warga dan perkebunan serta tanaman palawija sehingga menyebabkan masyarakat transmigrasi mengalami kerugian.
Dampak dari gangguan gajah tersebut juga mengakibatkan masyarakat di kawasan pedalaman ketakutan, karena sering diteror gajah khususnya saat malam hari tiba.
Muhajir Hasballah mengakui selama ini pemerintah daerah sering mendapatkan laporan dari masyarakat dan aparat desa di kawasan Transmigrasi Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur terkait amukan gajah liar.
Namun karena tidak memiliki sumber daya manusia dan tidak memiliki wewenang, sehingga pemerintah daerah belum bisa melakukan upaya maksimal guna mengatasi persoalan ini.
Agar membantu meringankan beban penderitaan warga, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya juga sudah menyalurkan bantuan kepada 50 orang kepala keluarga (KK) korban amukan gajah yang selama ini menetap di kawasan transmigrasi lokal (translok) Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur.
Bantuan yang disalurkan tersebut terdiri dari bantuan pangan, kebutuhan dapur serta kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Bantuan ini diserahkan oleh Bupati Nagan Raya, Provinsi Aceh, HM Jamin Idham kepada masyarakat penerima bantuan, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019