Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota memeriksa kondisi kejiawaan pria berusia 69 tahun berinisial RD yang menikam Muhammad Zukri dengan pisau dapur hingga tewas di Perum Jatiwaringin Asri Blok B RT 06/13, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Arman mengatakan jika berdasarkan keterangan dari warga sekitar, RD mengalami gangguan kejiwaan hingga nekat menikam seorang pemuda setempat di lingkungannya.
"Untuk memastikan kondisi kejiwaan kami akan periksakan pelaku ke psikiater," kata Arman, Selasa (15/10).
Menurutnya apabila RD mengidap gangguan kejiwaan penyidik tidak dapat menahannya dan akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan rehabilitasi.
"Namun jika hasilnya negatif kami tetapkan sebagai tersangka sesuai dengan undang-undang yang berlaku," katanya.
Muhammad Zukri tewas dengan tikaman pisau dapur pada bagian rusuknya. Kejadian bermula ketika pelaku dan korban bertemu di pos ronda. Di sana korban berteriak dengan nada tinggi kepada pelaku.
"Korban teriak 'ngapain lo liat-liat gua. Dijawab oleh pelaku kenapa'. lantas keduanya tidak melanjutkan cekcot mulut," kata Arman.
Saat itu pelaku masih berupaya untuk tidak terpancing emosi dan memaklumi perbuatan korban namun keesokan harinya pada waktu dan tempat kejadian pelaku dan korban kembali berpapasan. Pada kesempatan itu pelaku berupaya untuk menanyakan secara baik-baik kepada korban.
Hanya saja niat baik pelaku dibalas dengan lemparan batu hingga memancing emosi. Saat itu pelaku menanyakan kepada korban 'kamu ngomong apa kemarin', bukan dibalas dengan buah bibir, pelaku malah mengambil batu dan melempar ke arah pelaku dan mengenai lengan kanannya.
"RD kemudian mengeluarkan pisau yang selalu dibawanya dan menghunjamkan pisau ke bagian rusuk korban sebanyak satu kali," ungkapnya.
Korban tersungkur ke tanah dan berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan korban langsung mendatangi sumber suara. Melihat Muhammaz Zukri berceceran darah warga membawanya ke Rumah Sakit Mas Mitra Jatimakmur untuk dilakukan penanganan medis.
Namun nyawa korban tidak mampu diselamatkan lantaran darah yang keluar dari tubuhnya sudah cukup banyak hingga menyebabkan meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kasat Reskrim Polres Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Arman mengatakan jika berdasarkan keterangan dari warga sekitar, RD mengalami gangguan kejiwaan hingga nekat menikam seorang pemuda setempat di lingkungannya.
"Untuk memastikan kondisi kejiwaan kami akan periksakan pelaku ke psikiater," kata Arman, Selasa (15/10).
Menurutnya apabila RD mengidap gangguan kejiwaan penyidik tidak dapat menahannya dan akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan rehabilitasi.
"Namun jika hasilnya negatif kami tetapkan sebagai tersangka sesuai dengan undang-undang yang berlaku," katanya.
Muhammad Zukri tewas dengan tikaman pisau dapur pada bagian rusuknya. Kejadian bermula ketika pelaku dan korban bertemu di pos ronda. Di sana korban berteriak dengan nada tinggi kepada pelaku.
"Korban teriak 'ngapain lo liat-liat gua. Dijawab oleh pelaku kenapa'. lantas keduanya tidak melanjutkan cekcot mulut," kata Arman.
Saat itu pelaku masih berupaya untuk tidak terpancing emosi dan memaklumi perbuatan korban namun keesokan harinya pada waktu dan tempat kejadian pelaku dan korban kembali berpapasan. Pada kesempatan itu pelaku berupaya untuk menanyakan secara baik-baik kepada korban.
Hanya saja niat baik pelaku dibalas dengan lemparan batu hingga memancing emosi. Saat itu pelaku menanyakan kepada korban 'kamu ngomong apa kemarin', bukan dibalas dengan buah bibir, pelaku malah mengambil batu dan melempar ke arah pelaku dan mengenai lengan kanannya.
"RD kemudian mengeluarkan pisau yang selalu dibawanya dan menghunjamkan pisau ke bagian rusuk korban sebanyak satu kali," ungkapnya.
Korban tersungkur ke tanah dan berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan korban langsung mendatangi sumber suara. Melihat Muhammaz Zukri berceceran darah warga membawanya ke Rumah Sakit Mas Mitra Jatimakmur untuk dilakukan penanganan medis.
Namun nyawa korban tidak mampu diselamatkan lantaran darah yang keluar dari tubuhnya sudah cukup banyak hingga menyebabkan meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019