Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah melakukan studi lapangan ke Kabupaten Aceh Jaya guna mengkaji bagaimana menjalankan Program Asistensi Lanjut Usia Beresiko Tinggi (Aslureti).

Program Aslureti di Kabupaten Aceh Jaya merupakan salah satu inovasi daerah dalam rangka pelaksanaan jaminan sosial yang  mendapat perhatian dari semua kalangan bahkan pada tahun 2017 mantan Bupati Aceh Jaya dua periode yaitu Azhar Abdurrahman juga pernah diundang ke luar negeri terkait program Aslureti.

Baca juga: Bupati Aceh Jaya serahkan dokumen KEK dan KIT Alue Bieng kepada Gubernur Aceh

Hendri Kusnadi Kepala Bappeda Aceh Jaya dalam pemaparannya menyampaikan, program Aslureti ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015, dan telah berkontribusi pada peningkatan angka harapan hidup dan penurunan angka kemiskinan.

Ia menyampaikan, berdasarakan data, angka harapan hidup di Aceh Jaya tahun 2015 sebesar 67,53 pada tahun 2018 meningkat menjadi 68,83.

Baca juga: Dukung Aceh Jaya jadi KEK dan KIT, Pelabuhan Calang terus berbenah

Begitu juga angka kemismkinan yang mengalami penurunan Tahun 2015, kemiskinan di Aceh Jaya sebesar 15,01 persen dan pada tahun 2018 turun menjadi 14,16 persen, ungkapnya.

Wakil Bupati Aceh Jaya Tgk Yusri S dalam sambutannya menyampaikan bahwa program Aslureti ini merupakan janji politik kepada masyarakat Aceh Jaya yang hingga saat ini masih tetap dijalankan oleh Pemerintah Aceh Jaya.

Baca juga: Dinas Pertanian Aceh Jaya kembali usul 1.286 hektare lahan untuk replanting

Selain itu program tersebut juga sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian pemerintah kepada orang tua di Kabupaten Aceh Jaya.

"Menurut kami, program ini sangat bagus, program seperti ini telah dilaksanakan di negara luar seperti Swedia," ungkapnya di depan para peserta studi lapangan dan kepala SKPK di Aula lantai III kantor bupati, Selasa (15/10).

Weri selaku Master Of Trainer menyampaikan bahwa peserta pelatihan akan merumuskan konsep baik secara teknis maupun secara kebijakan.

Dia menambahkan, program ini akan coba disampaikan kepada Bappenas agar dijadikan inovasi dan direplikasi di tingkat nasional.

Kegiatan studi lapangan tersebut diikuti oleh 20 orang peserta Pelatihan Fungsional Perencana tingkat pertama yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia juga didampingi oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr Abdul Jamal, SE, MSi,  Weri, SE, MA, Fakhruddin, SE, MSE.

Setelah pemaparan, tim studi lapangan yang didamping oleh Bappeda Aceh Jaya bersama tim Dinas Sosial, melakukan kunjungan ke rumah lansia penerima program Aslureti di Gampong Deah Baro dan Gampong Blang Kecamatan Krueng Sabee.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019