Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atau Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh akan menggandeng mahasiswa sebagai kader pengawasan pemilu di masa akan datang.

Hal tersebut disampaikan anggota Panwaslih Aceh, Marini saat memberikan sambutan dalam acara sosialisasi hasil pengawasan pemilu 2019 di Lhokseumawe, Selasa.

"Bawaslu Aceh akan membangun kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendidik kader pengawasan di masa yang akan datang. Dalam waktu dekat memang tidak ada pemilu di Aceh, tapi kader pengawasan harus disiapkan untuk pemilu mendatang,” ujar Marini.

Sebelum kerjasama itu terwujud, Marini mengharapkan mahasiswa lebih mengetahui tentang Bawaslu serta perannya dalam menyukseskan pemilihan umum. 

“Kerja kami ini mungkin tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat, termasuk mahasiswa,” tuturnya.

Ketua panitia, Mahindren mengatakan acara itu akan digelar selama dua hari 29-30 Oktober yang diikuti oleh 85 mahasiswa berbagai fakultas dari Universitas Malikussaleh dengan menghadirkan pemateri di hari pertama yaitu dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh Dr Syamsul Bahri yang mengupas tentang Pelaksanaan Proses Pemilu Tahun 2019.

Sedangkan Marini membahas tentang Koordinasi Antar Lembaga dan Pengawasan Tahapan Pemilu 2019. Kemudian di hari Rabu menghadirkan pemateri dari Universitas Malikussaleh yaitu Teuku Kemal Fasya yang akan membahas tentang Peran Mahasiswa dan Masyarakat dalam Proses Demokrasi dan Ayi Jufridar tentang Evaluasi Pengawasan Partisipatif.

"Tujuan acara ini yaitu melaporkan hasil pelaksanaan pemilu kepada publik, dalam hal ini kita melalui para mahasiswa akan menyampaikan informasi terkait hasil pengawal pemilu sehingga menjadi bahan demokrasi kepada masyarakat terkait proses pelaksanaan proses pemilu," kata Mahindren.

Selain itu, Ketua Panwaslih Kota Lhokseumawe, Teuku  Zulkarnaen, menyampaikan terima kasih kepada Panwaslih Provinsi Aceh yang melaksanakan acara tersebut di Kota Lhokseumawe.

Kegiatan ini juga salah satu sentral untuk kaum muda sebagai generasi penerus pengawas pemilu umumnya Aceh dan khususnya Kota Lhokseumawe.

"Pemilu telah selesai namun tugas Panwaslih khusunya Provinsi Aceh itu tidak pernah berhenti," tuturnya.

Menurut Zulkarnaen, hasil survei litbang Kompas menyebutkan bahwa Bawaslu merupakan satu lembaga yang dipercaya oleh masyarakat dan itu sudah dibuktikan bahwa apapun kondisinya tugas menjadi utama dalam mengawal proses pemilu.

“Kejadian yang pernah kita lihat sebelumnya ini membuktikan bahwa kerja nyata dari Panwaslih Provinsi Aceh dan Kota Lhokseumawe untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa melahirkan pemimpin yang berkualitas itu melalui proses pengawasan yang terstruktur,” papar Zulkarnaen yang juga dosen Universitas Malikussaleh.

Hasil pengawasan yang terlihat, tambahnya, berdasarkan inovasi-inovasi pencegahan yang sistematis dari 34 provinsi di Indonesia, Provinsi Aceh bisa di percaya oleh Bawaslu RI dan mendapatkan predikat ketiga terbaik dari seluruh Indonesia. “Ini sejarah untuk Bawaslu Aceh," sebutnya.

Sosialisasi hasil pengawasan pemilu 2019 di Lhokseumawe terselenggara berkat kerjasama Bawaslu Aceh dengan UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal Universitas Malikussaleh.

 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019