Nuri Assirri yang saat ini menjabat sebagai Camat Darul Hikmah, mengaku geram mendengar mahar yang diberikan untuk menjadi calon Ketua KNPI Aceh Jaya.

"Terkait mahar R10 juta sungguh di luar nalar, kenapa harus mengeluarkan dana besar hanya untuk menjadi syarat sebagai calon KNPI," ujar Nuri Assirri kepada Antara di Calang, Jumat (1/11).

Baca juga: KNPI Aceh Jaya syaratkan Rp10 juta bagi calon ketua

Menurutnya, permintaan dana Rp10 juta itu justru terlihat diskriminatif sehingga membuat pemuda yang terlihat potensial yang ingin maju minder untuk mendaftar.

"Itu diskriminatif, membuat pemuda potensial jadi enggan dan minder mendaftar, sementara pemuda beruang bisa mendaftar walaupun kwalitasnya diragukan," jelasnya.

Baca juga: Fitra Akhyar anggota dewan siap mencalonkan diri sebagai Ketua KNPI Aceh Jaya

Drh Nuri Assiri atau yang sering dipanggil Ceknu ini minta panitia untuk mengurungkan yang namanya mahar, jangan dipersulit namun dipermudah.

"Jangan biasakan yang tidak baik. Toh tanpa mahar banyak lembaga pemuda sukses dilaksanakan, emang tanpa mahar Mubes-nya gak jalan?," tanyanya.

Baca juga: Ketua KNPI Aceh: Syarat Rp10 juta itu sangat sedikit

Terkait beredar kabar tentang calon-calon yang siap bertarung, Ceknu menyinggung agar pejabat tinggi dapat sadar dengan tidak merebut hak pemuda lain.

"Sadarlah bagi pejabat tinggi, janganlah kalian rebut hak-hak pemuda kreatif dan inovatif di bawah anda, kasih peluang kepada pemuda junior kita, mari kita bina mereka bersama, jangan sampai mengganggu kerja utama kita sebagai pejabat," ungkapnya.

Ia menyampaikan, saat ini masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang dibebankan negara ke pejabat tinggi untuk melayani semua lapisan masyarakat.

"Masih banyak pemuda terbaik Aceh Jaya yang bila kita bina akan menjadi besar dan kader pemimpin Aceh Jaya nantinya," tutupnya.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019