Pihak Dinas Kesehatan Aceh Jaya mencatat angka  stunting (lahir bertubuh pendek) di daerah itu pada tahun 2019 sebanyak 632 kasus atau mengalami penurunan 33 persen dibandingkan tahun 2018 sebanyak 842 kasus.

Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Aceh Jaya dr Hasri di Rabu mengatakan meskipun angkanya menurun, namun kasus tersebut masih tergolong besar, sehingga perlu diantisipasi agar terus berkurang.

Ia menyampaikan stunting tidak terjadi dengan sendirinya, namun bisa dicegah sejak dini.

Kasus stunting tersebut secara rinci tersebar di Puskesmas Kecamatan Jaya 30 kasus, Puskesmas Indra Jaya (207), Puskesmas Lhok Kruet (29), Puskesmas Ligan (7), Puskesmas Patek (100).

Puskesmas Pante Kuyun (9), Puskesmas Lageun (44), Puskesmas Calang (10), Puskesmas Krueng Sabee (63), Puskesmas Panga (98), Puskesmas Teunom (5), dan Puskesmas Pasie Raya sebanyak 30 kasus.

"Kerdil tidaknya seorang anak ditentukan oleh pola asuh orangtua dan dukungan lingkungan sekitar. Proporsinya 30 persen pola asuh orangtua dan keluarga 70 persen dipengaruhi oleh peran lingkungan sekitar," katanya.

Ia mengharapkan agar masyarakat bisa sama-sama memberikan asupan gizi dan pola asuh yang baik kepada anaknya terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.

"Stunting kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga ia lebih pendek dari anak seusianya. Faktornya kekurangan gizi kronis sejak dalam rahim ibu dan itu baru dapat dideteksi saat anak berusia 2 tahun," jelas Hasri.

dr Hasri menyampaikan stunting disebabkan oleh empat faktor utama, yaitu praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses ibu hamil dan balita ke makanan bergizi, terbatasnya akses layanan kesehatan serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.

"Dari awal kehamilan seharusnya orang tua harus paham bagaimana pola asuh anak," tutur Hasri.

Ia menyampaikan seorang calon ibu yang sedang merencanakan kehamilan tidak boleh menderita anemia dan kurang gizi, karena janin dalam tubuh memakan gizi yang terdapat dalam tubuh sang ibu.

"Bayangkanlah jika sang ibu tidak mendapat kecukupan gizi dalam makanannya, maka otomatis di janin akan kekurangan gizi," tutup Hasri.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019