FM Muhammad Hendrik Friasayani asal Banda Aceh tampil sebagai juara pertama Devisi Utama Liga Catur Aceh Seri III di Banda Aceh, Jumat (8/11).

Sementara pecatur Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, MN Irwandi meraih juara kedua.

Irwandi mengatakan dia memperoleh poin akhir sama yakni 6,5 dengan pecatur Hendrik.

"Poin kami sama tapi dengan mekanisme perhitungan komputer Hendrik keluar sebagai juara pertama," kata Irwandi.

Dia menjelaskan saat bertemu FM Muhammad Hendrik Friasayani di babak ke 5 dari 7 babak yang dipertandingkan keduanya bermain imbang dan harus berbagi poin sama 0,5.

"Pertandingan memakai sistem setengah kompetisi atau sistem jumpa," ujarnya.

Para pecatur yang keluar sebagai juara berhak atas hadiah berupa uang pembinaan, yakni juara satu Rp3 juta, juara dua Rp2 juta, dan juara tiga Rp1,5 juta.

Liga Catur Aceh Seri III 2019 kata Irwandi dikelompokkan dalam tiga devisi yakni devisi 2, devisi 1, dan devisi utama.

Pertandingan dilangsungkan di Kota Banda Aceh sejak 31 Oktober-8 November 2019.

"Kami sebagai pecatur berharap agar even seperti ini dapat terus berlanjut kedepannya. Ini dapat memotivasi semangat bertanding para pecatur Aceh," tuturnya.


 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019