Kelompok pelestarian lingkungan pesisir Raja Mangrove Bagok dalam waktu dekat ini akan menanam 20 ribu bibit bakau di sepanjang pantai Kuala Bagok dan sekitarnya dalam upaya mencegah melebarnya abrasi.

“Insya Allah dalam waktu dekat ini kita dari kelompok Raja Mangrove yang didukung sepenuhnya oleh Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) akan mencoba untuk melesatarikan lingkungan pesisir daerah ini,” ujar Ilyas Ismail, Ketua Kelompok Raja Mangrove, Sabtu (9/11).

Menurut Ilyas Ismail, hal ini sangat perlu dilakukannya, mengingat dalam beberapa tahun terakhir abrasi pantai dan sungai semakin meluas dan telah merusak lahan tambak warga di daerah itu.

“Nah melalui penanaman bakau ini, nantinya dapat memperkecil angka abrasi tebing sungai atau pinggir pantai dari hantaman pasang purnama,” papar Ilyas Ismail.

Selain itu, pelestarian hutan mangrove mempunyai banyak manfaat selain menjadi penyelamatan abrasi sungai atau pantai, secara umum hijaunya hutan magrove juga dapat dimanfaatkan sebagai paru-paru dunia, menjadi habitat flora dan fauna, sebagai sumber ekonomi masyarakat, dan sebagai pengendali bencana.

“Bayangkan, jika 20 ribu pohon bakau yang rencananya akan kita tanam dalam waktu dekat ini tumbuh dengan baik dan dapat dirawat oleh masyarakat dengan baik, tidak dipotong sembarangan, Insya Allah bibir pantai daerah ini akan kembali hijau,” ujar Ilyas. 

Ilyas juga mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) yang telah mensuport pelestarian hutan mangrove di daerah ini.

“Harapan kita juga kepada pemerintah Aceh Timur untuk ikut mendukung pelestarian lingkungan pesisir. Dengan harapan DPRK Aceh Timur dapat menggodok qanun (Peraturan Daerah) atau Peraturan Bupati (Perbub) tentang pelestarian lingkungan pesisir.” pungkas Ilyas Ismail Ketua Kelompok Raja Mangrove.
 

Pewarta: Hayuturrahmah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019