Banjir yang melanda sejumlah gampong (desa) di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Privinsi Aceh sudah surut secara berangsur-angsur sejak Rabu dini hari tadi dan sejumlah warga yang mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Masyarakat korban banjir sudah membersihkan rumah sejak tadi pagi dari sisa-sisa lumpur, termasuk warga mengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamzah di Lhoksukon, Rabu.

Baca juga: Puluhan rumah di Aceh Tenggara terendam banjir akibat luapan sungai

Dikatakan, sejak tadi pagi masyarakat korban banjir di sejumlah gampong di Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas dan Pirak Timu sudah beraktivitas seperti biasa, termasuk jalan yang sempat lumpuh di kawasan Gampong Lawang, Siren dan Tanjong Haji Muda, Kecamatan Matangkuli juga sudah bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Amir Hamzah menambahkan, saat ini hanya beberapa titik tempat rendah yang masih tergenang air di kawasan Matangkuli, seperti di Lawang, Siren dan Tanjong Haji Muda, namun itu hanya di halaman rumah dan tempat rendah lainnya, sementara di Pirak Timu dan Tanah Luas sudah surut.

Baca juga: Banjir rendam 12 desa di Aceh Tamiang

"Kalau di dalam rumah sudah surut semuanya, kecuali di depan rumah yang halamannya rendah masih tergenang,  jika tidak ada luapan sungai susulan, maka dalam dua hari ini sudah surut total," kata Amir Hamzah menerangkan.

Meski demikian, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap bersiaga, apalagi saat ini sedang musim penghujan, karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan.

Sementara seorang warga Siren, Kecamatan Matangkuli dihubungi terpisah, Busnatul Hakiki mengatakan banjir tersebut surut sejak Rabu dini hari dan jalan lintas kawasan yang sempat lumpuh sudah bisa dilintasi kendaraan.

"Kalau di rumah tidak ada lagi yang terendam, kecuali depan rumah yang halamannya rendah," kata dia.

Seperti diketahui, banjir yang melanda sejumlah gampong di Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas dan Pirak Timu akibat meluapnya dua sungai kawasan itu, yakni Krueng Pirak dan Krueng Keureuto.

Banjir luapan itu terjadi sejak Selasa (12/11) pagi dan puncaknya pada siangnya dengan ketinggian air bervariasi mencapai 50 centi meter hingga 1 meter lebih.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019