Bupati Aceh Barat H Ramli MS mengatakan pemerintah daerah setempat kini memfokuskan peningkatan ekonomi masyarakat kecil di pedesaan dan wilayah terpencil.
."Fokus yang dilakukan Pemkab Aceh Barat saat ini di sektor peternakan, pertanian dan perkebunan," katanya di Meulaboh, Kamis.
Ada pun sasaran pengembangan ekonomi tersebut meliputi pembagian bibit pinang betara, kelapa dalam, serta bantuan bibit ternak sapi, kerbau, itik, dan ayam kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga berusaha menggenjot pendapatan masyarakat dengan membantu alat usaha seperti mesin jahit, alat menyulam, kios, dan aneka usaha kecil lainnya secara cuma-cuma.
Guna mendukung usaha tersebut, pemerintah juga fokus memberikan bantuan modal usaha kepada masing-masing pelaku usaha dengan anggaran mencapai Rp150 juta per desa, yang bersumber dari alokasi dana desa.
Bantuan tersebut bersifat pinjaman tanpa bunga selama satu tahun penuh yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes/Gampong).
"Setiap calon penerima bantuan juga diseleksi terlebih dahulu setelah mereka memberi proposal usaha kepada aparat desa," kata Ramli MS.
Ia mengaku sengaja memfokuskan pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah pedalaman dan pedesaan, karena sebagian besar sumber mata pencaharian masyarakat di daerah itu terdiri dari kalangan petani, pekebun serta peternak, tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
."Fokus yang dilakukan Pemkab Aceh Barat saat ini di sektor peternakan, pertanian dan perkebunan," katanya di Meulaboh, Kamis.
Ada pun sasaran pengembangan ekonomi tersebut meliputi pembagian bibit pinang betara, kelapa dalam, serta bantuan bibit ternak sapi, kerbau, itik, dan ayam kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga berusaha menggenjot pendapatan masyarakat dengan membantu alat usaha seperti mesin jahit, alat menyulam, kios, dan aneka usaha kecil lainnya secara cuma-cuma.
Guna mendukung usaha tersebut, pemerintah juga fokus memberikan bantuan modal usaha kepada masing-masing pelaku usaha dengan anggaran mencapai Rp150 juta per desa, yang bersumber dari alokasi dana desa.
Bantuan tersebut bersifat pinjaman tanpa bunga selama satu tahun penuh yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes/Gampong).
"Setiap calon penerima bantuan juga diseleksi terlebih dahulu setelah mereka memberi proposal usaha kepada aparat desa," kata Ramli MS.
Ia mengaku sengaja memfokuskan pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah pedalaman dan pedesaan, karena sebagian besar sumber mata pencaharian masyarakat di daerah itu terdiri dari kalangan petani, pekebun serta peternak, tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019