Ricky Arasendi (27) dikenal sebagai aktivis anti korupsi di Kabupaten Aceh Tengah dilaporkan menghilang sejak 11 hari lalu.
Menurut penuturan rekannya sesama pegiat anti korupsi di Takengon, yakni Maharadi bahwa keberadaan Ricky saat ini sama sekali belum diketahui sejak terakhir kali meninggalkan rumah pada Jumat, 8 November 2019.
"Berdasarkan keterangan istrinya dia terakhir kali pamit keluar rumah 11 hari lalu kemudian tidak ada kabar lagi sampai sekarang," kata Maharadi, Senin.
Ricky Arasendi disebut adalah Wakil Koordinator Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) di Takengon. Sedangkan Maharadi adalah Koordinator lembaga tersebut.
Maharadi mengatakan saat ini pihak keluarga Ricky juga telah membuat laporan orang hilang ke Mapolres Aceh Tengah pada Senin pagi.
"Pagi tadi sudah dilapor oleh istrinya," tutur Maharadi.
Maharadi menyebut sepengetahuannya selama ini rekannya itu tidak pernah bermasalah dengan siapapun.
"Saya tanya juga sama istrinya mungkin ada masalah di keluarga juga tidak ada masalah katanya," ucap Maharadi.
Dia berharap siapapun yang mengetahui keberadaan Ricky saat ini agar bisa memberitahukannya kepada pihak keluarga, teman, atau kepolisian terdekat.
Hingga saat ini kata Maharadi hanya ada sedikit petunjuk tentang keberadaan Ricky.
"Ada yang bilang dua hari lalu pernah melihat Ricky. Artinya ini jadi sedikit petunjuk untuk kita cari dia," kata Maharadi.
Sementara berdasarkan keterangan istrinya Amalia Oktami (26) dalam laporan polisi disebutkan bahwa suaminya itu terakhir kali meninggalkan rumah orangtuanya di Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat 8 November 2019.
Namun saat ini Ricky dan istrinya itu tercatat sebagai warga Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.
Dijelaskan bahwa Ricky meninggalkan rumah sekira pukul 10.00 WIB karena hendak mencari bibit cabai ke Kampung Bebesen bersama temannya bernama Edi (32 tahun). Ricky disebut pergi tanpa membawa alat komunikasi.
Kemudian sekira pukul 11.30 WIB Ricky menelpon istrinya menggunakan ponsel temannya Edi untuk mengabarkan bahwa dia belum bisa pulang karena urusannya belum selesai.
Lalu sekira pukul 14.30 WIB istrinya Amalia Oktami menghubungi telepon Edi untuk menanyakan keberadaan suaminya itu, namun saat itu Edi mengatakan bahwa Ricky sudah tidak lagi bersama dia.
Sejak saat itulah pihak keluarga tidak lagi mengetahui keberadaan Ricky Arasendi sampai sekarang.
Sang istri Amalia Oktami saat ini juga telah menyebarkan foto Ricky di media-media sosial berharap ada yang mengetahui keberadaan suaminya itu.
"Mohon bantuan share kawan-kawan. Ayah dari anak-anak saya menghilang sejak Jumat lalu. Terakhir kali memakai kemeja kotak-kotak hijau tua. Mengendarai motor Vario putih BL 6761 Y. Tidak membawa alat komunikasi. Terakhir kali pamit untuk mencari bibit cabai di Bebesen. Bila kawan-kawan melihat mohon hubungi 081370839757," tulis Amalia Oktami pada foto Ricky yang disebar di media-media sosial mulai hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Menurut penuturan rekannya sesama pegiat anti korupsi di Takengon, yakni Maharadi bahwa keberadaan Ricky saat ini sama sekali belum diketahui sejak terakhir kali meninggalkan rumah pada Jumat, 8 November 2019.
"Berdasarkan keterangan istrinya dia terakhir kali pamit keluar rumah 11 hari lalu kemudian tidak ada kabar lagi sampai sekarang," kata Maharadi, Senin.
Ricky Arasendi disebut adalah Wakil Koordinator Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) di Takengon. Sedangkan Maharadi adalah Koordinator lembaga tersebut.
Maharadi mengatakan saat ini pihak keluarga Ricky juga telah membuat laporan orang hilang ke Mapolres Aceh Tengah pada Senin pagi.
"Pagi tadi sudah dilapor oleh istrinya," tutur Maharadi.
Maharadi menyebut sepengetahuannya selama ini rekannya itu tidak pernah bermasalah dengan siapapun.
"Saya tanya juga sama istrinya mungkin ada masalah di keluarga juga tidak ada masalah katanya," ucap Maharadi.
Dia berharap siapapun yang mengetahui keberadaan Ricky saat ini agar bisa memberitahukannya kepada pihak keluarga, teman, atau kepolisian terdekat.
Hingga saat ini kata Maharadi hanya ada sedikit petunjuk tentang keberadaan Ricky.
"Ada yang bilang dua hari lalu pernah melihat Ricky. Artinya ini jadi sedikit petunjuk untuk kita cari dia," kata Maharadi.
Sementara berdasarkan keterangan istrinya Amalia Oktami (26) dalam laporan polisi disebutkan bahwa suaminya itu terakhir kali meninggalkan rumah orangtuanya di Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat 8 November 2019.
Namun saat ini Ricky dan istrinya itu tercatat sebagai warga Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah.
Dijelaskan bahwa Ricky meninggalkan rumah sekira pukul 10.00 WIB karena hendak mencari bibit cabai ke Kampung Bebesen bersama temannya bernama Edi (32 tahun). Ricky disebut pergi tanpa membawa alat komunikasi.
Kemudian sekira pukul 11.30 WIB Ricky menelpon istrinya menggunakan ponsel temannya Edi untuk mengabarkan bahwa dia belum bisa pulang karena urusannya belum selesai.
Lalu sekira pukul 14.30 WIB istrinya Amalia Oktami menghubungi telepon Edi untuk menanyakan keberadaan suaminya itu, namun saat itu Edi mengatakan bahwa Ricky sudah tidak lagi bersama dia.
Sejak saat itulah pihak keluarga tidak lagi mengetahui keberadaan Ricky Arasendi sampai sekarang.
Sang istri Amalia Oktami saat ini juga telah menyebarkan foto Ricky di media-media sosial berharap ada yang mengetahui keberadaan suaminya itu.
"Mohon bantuan share kawan-kawan. Ayah dari anak-anak saya menghilang sejak Jumat lalu. Terakhir kali memakai kemeja kotak-kotak hijau tua. Mengendarai motor Vario putih BL 6761 Y. Tidak membawa alat komunikasi. Terakhir kali pamit untuk mencari bibit cabai di Bebesen. Bila kawan-kawan melihat mohon hubungi 081370839757," tulis Amalia Oktami pada foto Ricky yang disebar di media-media sosial mulai hari ini.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019