Pemerintah Aceh menawarkan investasi energi dan wisata kepada Pemerintah India untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor yang dimiliki Aceh.

"Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh, Pemerintah Aceh memiliki kebijakan dan peraturan yang mendukung kerja sama dengan lembaga internasional. Pemerintah Aceh bersama dengan pemerintah pusat berkomitmen menjalin kemitraan guna mempromosikan Aceh sebagai salah satu tujuan terbaik untuk investasi," kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam forum bisnis antara Indonesia dan India berlangsung di Hotel Aryaduta, Senin di Jakarta.

Nova mengatakan, Pemerintah Aceh cukup senang bahwa pihaknya memiliki kesempatan untuk menghadiri pertemuan bisnis ke bisnis dengan para pemangku kepentingan bisnis dari India, sebagai bagian dari upaya diplomasi ekonomi untuk meningkatkan kerjasama potensial.

Saat ini, kata dia, Aceh juga memiliki infrastruktur pendukung terbaik seperti jalan, bandara, pelabuhan, dan sumber listrik. 

Di sektor energi, Pemerintah Aceh juga sedang mencari investor potensial untuk membangun dan menjalankan pembangkit listrik terbarukan seperti panas bumi, yang berlimpah sumber daya. 

"Proyek ini sejalan dengan kampanye nasional 35.000 MW yang diprakarsai oleh Presiden kita Joko Widodo belum lama ini," kata Nova menambahkan.

Dalam forum ini Pemerintah Aceh juga membuka peluang investasi di zona industri strategis, baik untuk membangun pabrik atau berbagai bisnis industri. 

Bahkan di sektor industri pariwisata Aceh, Zona Industri Ladong Aceh, dan Zona Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEK) juga terbuka untuk investor yang hendak menanamkan modalnya di daerah ini, termasuk peluang investasi di zona industri strategis, baik untuk membangun pabrik atau berbagai bisnis industri. 

Nova mengatakan pertumbuhan sektor pariwisata di Sabang yang dianggap sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Aceh, tentu sangat menjanjikan untuk meningkatkan akses ke Sabang melalui perjalanan udara baik untuk wisatawan domestik maupun internasional. 

"Pembukaan hubungan udara baru Sabang-Phuket tersebut, jelas dia telah menjadi fokus pihaknya untuk meningkatkan koneksi antar provinsi di sub wilayah. Untuk merealisasikan hal ini, Sabang membutuhkan bandara yang dapat menampung pesawat berbadan lebar," katanya.

Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat mengatakan secara historis hubungan antara India dan Indonesia sangat dekat. Hal tersebut dibuktikan ketika ibukota negara ondah ke Yogyakarta, satu-satunya kedutaan yang ikut adalah India.

"Oleh karena itu, kita serius menjalin hubungan kerjasama ini di berbagai sektor, seperti sektor kontruksi, rumah sakit dll, dengan kata lain, perkembangan kerjasama tersebut harus segera direalisasi, seperti pembangunan rumah sakit di Sabang yang sebelumnya telah disinggung oleh bapak Plt Gubernur Aceh," ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut, Consellor Economic and Commersial, Mr. V Narayanan, dan sejumlah perusahaan India yang beroperasi di Indonesia. Sementara dari Aceh tampak hadir Kepala Dinas Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Mahdi Nur, Ketua Kadin Aceh, Makmur Budiman, dan Staf Ahli Plt Gubernur, Iskandar.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019