Investor Australia mulai melirik potensi ekonomi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) setelah daerah tersebut masuk daftar Pemerintah Pusat sebagai calon pusat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) barat-selatan Aceh.

"Saya dari Australia datang ke Abdya ini khusus untuk melihat sejumlah potensi daerah di sini untuk dikembangkan,” kata investor asal Australia Michael Leu saat berkunjung ke lokasi tambak udang vaname milik Bupati Akmal Ibrahim di Blangpidie, Senin.

Baca juga: KEK halal Abdya upaya angkat pertumbuhan ekonomi Aceh

Kawasan tambak udang vaname milik kepala daerah yang dikunjungi investor yang merupakan ahli geologist asal Australia tersebut letaknya di kawasan Bandara Kuala Batu, Kecamatan Susoh.

Selain didampingi penerjemah bahasa, Shikh Kamarul Azmi asal Malaysia, juga turut hadir mantan Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin dan Bupati Abdya Akmal Ibrahim.  

Baca juga: ISMI temui Wapres bahas percepatan KEK halal Abdya

Menurut Direktur Chief Geologis Australia itu cukup banyak potensi bisa dikembangkan di Abdya, mulai dari sektor pertambangan, perikanan tambak udang dan perkebunan durian termasuk sektor pariwisata.

“Potensi tambang emas, tembaga, bijih besi sangat tinggi di sini. Jadi, sekarang saya pulang dulu ke Australia untuk mengajak para investor untuk berinvestasi di daerah ini,” kata Michael diterjemahkan oleh Shikh Kamarul Azmi.

Setelah melihat lahan tambak udang, rombongan investor juga meninjau Bandara Kuala Batu termasuk sejumlah kawasan yang memiliki potensi pertambangan di Kabupaten Abdya.

“Luar biasa potensi daerah ini. Hutannya masih asri, pantainya cukup indah. Hanya perlu pengembangan saja. Jadi, saya yakin para pengusaha luar negeri akan ramai berinvestasi di sini,” katanya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019