Dinas Sosial Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyalurkan bantuan masa panik pascaperistiwa kebakaran di pesantren Darussalam Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. 

Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri mengatakan bantuan masa panik dari Pemerintah Aceh untuk Ponpes Darussalam itu merupakan tindaklanjut dari perintah Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, agar pemerintah hadir langsung untuk meninjau ke lokasi kebakaran. 

"Kami juga membawa sedikit bantuan sandang dan pangan untuk adik-adik kita yang terkena bencana. Kami juga turut membawa bahan-bahan bangunan rumah untuk dipergunakan sementara watu," kata Alhudri di Aceh Selatan, Selasa.

Peristiwa kebakaran Ponpes Darussalam Labuhan Haji tersebut terjadi pada Senin (9/12) pukul 02.12 WIB, yang terletak di Gampong (desa) Blang Poroh Kecamatan Labuhanhaji Barat, akibatnya 53 unit rangkang serta 106 kamar yang ditempati 212 santri.

Batuan itu diserahkan Alhudri dan Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBA Muhammad Syahril kepada pemimpin Ponpes Darussalam Abi Hidayat di lokasi kejadian.

Dinsos Aceh menyalurkan bantuan berupa sandang pangan yang terdiri, mie instan 150 dus, minyak goreng 15 dus, biscuit 15 dus, air minerl 100 dus, gula pasir 72 kilogram, kecap 15 dus, sadren 25 dus, sambal 15 dus, dan tenda keluarga 2 unit.

Kemudian panci serbaguna 8 set, teko plastik 36 buah, tabung gas 10 tabung, sajadah pendek 220 lembar, baju koko dewasa 200 pcs, rantang 23 set, gelas 20 pack, kompor lima buah, wajan 75 pcs, sodet 465 buah, sodet saringan 60 buah.

Serta juga centong nasi 60 buah, centong sayur 54, pisau 38 buah, gayung air kecil 3 buah, gayung air besar 2 buah, talam 11 buah, sendok goreng besar 5 buah, kain sarung 200 lembar, perlengkapan dapur 7 paket, seng 200 lembar, dan tripleks 200 lembar. 

Sementara BPBA menyalurkan bantuan berupa kasur 20 buah, bantal 19 buah, piring melamin 10 lusin, mangkuk air melamin 12 lusin,  sendok stainless 40 lusin, selimut 40 pcs, tikar 20 lembar dan terpal/tenda gulung 20 lembar.

Alhudri berharap kepada pemimpin Ponpes untuk bersabar atas kebakaran yang menghanguskan ratusan kamar tempat para santri menginap dan menuntut ilmu tersebut.

"Dibalik musibah ini pasti ada hikmahnya,  sementara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan akan terus menjalin kerjasama yang baik dalam penanganan pascakebarakaran, karena di pesantren ini terdapat santri dari seluruh Aceh," katanya.

Sementara itu Abi Hidayat mengatakan pihaknya berterimakasih atas cepat tanggap pemerintah. Pihaknya juga mengharapkan Pemerintah Aceh membantu kitab yang telah terbakar untuk para santri, serta membangun asrama yang permanen sehingga tidak mudah terbakar. 

"Karena asrama  dan rangkang ini adalah  swadaya dari wali santri, maka pada saat kebakaran seperti ini kami dan wali santri  bingung. Inilah harapan kami kepada Pemerintah Aceh," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019