Pemerintah Kota (Pemkot) Langsa melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UMK) menggelar Langsa Industri Usaha Mikro Kecil Menengah (IUMKM) Expo 2019 yang dipusatkan di Pasar Tradisional Langsa Lama, Gampong Pondok Pabrik, Kecamatan Langsa Lama, Langsa, Sabtu (13/12).
"Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 14 hingga 21 Desember 2019. Menampilkan sejumlah rangkaian di antaranya bazar, 'live accouistic', donor darah, desain kreatif, panggung hiburan, Langsa visual art, pameran IUMKM, 'marketplace'," ujar Kepala Disperindagkop UKM Langsa, Zulhadisyah di Langsa, Ahad.
Ia menerangkan, IUMKM Expo tahun ini diikuti oleh 14 usaha mikro, kecil dan menengah terdiri dari 10 UMKM dan empat IUMKM yang merupakan binaan Disperindagkop UMKM Kota Langsa.
Expo tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mengfungsikan pasar tradisional secara maksimal agar kedepan lebih ramai lagi produk-produk UMKM dengan harapannya masyarakat dapat membeli produk - produk UKM dari daerah setempat.
Pelaksana tugas Asisten II Setda Kota Langsa Iskandar ketika membuka Langsa IUMKM Expo 2019 mengatakan, dikegiatan ini bisa menjadi ajang saling bertukar informasi dan saling belajar antar pelaku industri dan UMKM se-Kota Langsa.
Ia juga mengutarakan, para peserta expo juga dapat menunjukkan dan menjual hasil produksinya baik berupa barang maupun jasa.
Ia menyebut, Langsa sebagai kota industri, jasa, dan perdagangan tentu sangat berharap kegiatan seperti ini bisa sering digelar baik oleh pemerintah, dunia swasta maupun komunitas.
Sebab, terangnya, tanpa expo masyarakat jarang yang mengetahui ragam produk barang dan jasa asli Kota Langsa, sehingga banyak yang lebih senang membeli produk dari luar daerah, meski ada yang produk asli berasal dari Kota Langsa.
"Kegiatan expo ini, bisa juga dimaknai sebagai kampanye bela dan beli produk Langsa. Kami berharap kegiatan ini memotivasi pelaku IUMKM untuk terus berbenah, memperbaiki kualitas produknya, berinovasi, pengemasan, dan mampu manfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam strategi pemasaran produk, sehingga jangkauan pemasaran produk asli Kota Langsa bisa mengglobal," imbuhnya.
Ia mengaku, pelaku industri dan UMKM perlu menggandeng kaum milenial yang sangat familiar dengan teknologi informasi untuk mengemas, dan memasarkan produk IUMKM melalui beragam platform media sosial yang tersedia.
Dewasa ini yang sangat perlu dipikirkan, dan diwujudkan segera adalah hadirnya rumah kreatif yang akan menjadi titik pertemuan antara pelaku IUMKM dengan kaum milenial yang menguasai teknologi informasi.
"Di rumah kreatif itulah beragam kelemahan IUMKM, terutama dalam desaian kemasan, promosi dan pemasaran dapat dicarikan solusi bersama," ungkap Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 14 hingga 21 Desember 2019. Menampilkan sejumlah rangkaian di antaranya bazar, 'live accouistic', donor darah, desain kreatif, panggung hiburan, Langsa visual art, pameran IUMKM, 'marketplace'," ujar Kepala Disperindagkop UKM Langsa, Zulhadisyah di Langsa, Ahad.
Ia menerangkan, IUMKM Expo tahun ini diikuti oleh 14 usaha mikro, kecil dan menengah terdiri dari 10 UMKM dan empat IUMKM yang merupakan binaan Disperindagkop UMKM Kota Langsa.
Expo tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mengfungsikan pasar tradisional secara maksimal agar kedepan lebih ramai lagi produk-produk UMKM dengan harapannya masyarakat dapat membeli produk - produk UKM dari daerah setempat.
Pelaksana tugas Asisten II Setda Kota Langsa Iskandar ketika membuka Langsa IUMKM Expo 2019 mengatakan, dikegiatan ini bisa menjadi ajang saling bertukar informasi dan saling belajar antar pelaku industri dan UMKM se-Kota Langsa.
Ia juga mengutarakan, para peserta expo juga dapat menunjukkan dan menjual hasil produksinya baik berupa barang maupun jasa.
Ia menyebut, Langsa sebagai kota industri, jasa, dan perdagangan tentu sangat berharap kegiatan seperti ini bisa sering digelar baik oleh pemerintah, dunia swasta maupun komunitas.
Sebab, terangnya, tanpa expo masyarakat jarang yang mengetahui ragam produk barang dan jasa asli Kota Langsa, sehingga banyak yang lebih senang membeli produk dari luar daerah, meski ada yang produk asli berasal dari Kota Langsa.
"Kegiatan expo ini, bisa juga dimaknai sebagai kampanye bela dan beli produk Langsa. Kami berharap kegiatan ini memotivasi pelaku IUMKM untuk terus berbenah, memperbaiki kualitas produknya, berinovasi, pengemasan, dan mampu manfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam strategi pemasaran produk, sehingga jangkauan pemasaran produk asli Kota Langsa bisa mengglobal," imbuhnya.
Ia mengaku, pelaku industri dan UMKM perlu menggandeng kaum milenial yang sangat familiar dengan teknologi informasi untuk mengemas, dan memasarkan produk IUMKM melalui beragam platform media sosial yang tersedia.
Dewasa ini yang sangat perlu dipikirkan, dan diwujudkan segera adalah hadirnya rumah kreatif yang akan menjadi titik pertemuan antara pelaku IUMKM dengan kaum milenial yang menguasai teknologi informasi.
"Di rumah kreatif itulah beragam kelemahan IUMKM, terutama dalam desaian kemasan, promosi dan pemasaran dapat dicarikan solusi bersama," ungkap Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019