Pembuatan paspor di Kantor Imigrasi kelas II Lhokseumawe, Aceh, hingga 16 Desember 2019 sebanyak 20.083 unit atau meningkat 21 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya 16.591 unit.
Kepala Imigrasi Kelas II Lhokseumawe Safrizal di Lhokseumawe, Selasa pada tahun ini pemohon pembuatan paspor mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, yakni mencapai 3.492 pemohon atau 21 persen.
Dikatakannya, pemohon diprediksi akan bertambah sampai akhir masa kerja 2019, baik yang buat baru maupun perpanjang.
"Sejauh ini pengajuan pembuatan paspor di kantor Imigrasi Lhokseumawe didominasi untuk keperluan ibadah haji dan umrah serta berwisata," kata Safrizal.
Kemudian, kata dia, ada juga yang mengajukan permohonan pembuatan paspor untuk keperluan berobat, pendidikan dan mengunjungi keluarga di luar negeri.
Untuk meningkatkan pelayanan akan tingginya animo masyarakat untuk mengajukan permohonan, Kantor Imigrasi Lhokseumawe melakukan penambahan hari pelayanan, yakni hari Sabtu. Namun pelayanan penambahan hari itu dilakukan tidak secara online.
"Untuk pelayanan hari Sabtu tidak menggunakan antrian online, akan tetapi langsung datang ke kantor untuk antri seperti biasa," kata Safrizal.
Dikatakannya lagi, dengan adanya sistem antrian online sangat membantu dalam pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Lhokseumawe, karena setelah mendaftar, pemohon dapat menentukan sendiri jadwal untuk pembuatan paspor, sehingga cara ini lebih memudahkan pemohon.
"Dengan demikian sangat memudahkan proses mengikuti verifikasi data, perekaman dan pembayaran, serta pemberitahuan jadwal pengambilan paspor," katanya lagi.
Selain itu, kata Safrizal, pihaknya juga memberikan pelayanan prioritas bagi kelompok rentan, yakni pemohon lanjut usia (lansia), ibu hamil, orang sakit yang membawa surat keterangan dari rumah sakit dan difabel serta balita.
Pelayanan prioritas ini berdasarkan ketentuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi.
"Bagi kelompok rentan yang mendapatkan pelayanan prioritas datang langsung tanpa harus menggunakan antrian," ucap Safrizal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kepala Imigrasi Kelas II Lhokseumawe Safrizal di Lhokseumawe, Selasa pada tahun ini pemohon pembuatan paspor mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, yakni mencapai 3.492 pemohon atau 21 persen.
Dikatakannya, pemohon diprediksi akan bertambah sampai akhir masa kerja 2019, baik yang buat baru maupun perpanjang.
"Sejauh ini pengajuan pembuatan paspor di kantor Imigrasi Lhokseumawe didominasi untuk keperluan ibadah haji dan umrah serta berwisata," kata Safrizal.
Kemudian, kata dia, ada juga yang mengajukan permohonan pembuatan paspor untuk keperluan berobat, pendidikan dan mengunjungi keluarga di luar negeri.
Untuk meningkatkan pelayanan akan tingginya animo masyarakat untuk mengajukan permohonan, Kantor Imigrasi Lhokseumawe melakukan penambahan hari pelayanan, yakni hari Sabtu. Namun pelayanan penambahan hari itu dilakukan tidak secara online.
"Untuk pelayanan hari Sabtu tidak menggunakan antrian online, akan tetapi langsung datang ke kantor untuk antri seperti biasa," kata Safrizal.
Dikatakannya lagi, dengan adanya sistem antrian online sangat membantu dalam pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Lhokseumawe, karena setelah mendaftar, pemohon dapat menentukan sendiri jadwal untuk pembuatan paspor, sehingga cara ini lebih memudahkan pemohon.
"Dengan demikian sangat memudahkan proses mengikuti verifikasi data, perekaman dan pembayaran, serta pemberitahuan jadwal pengambilan paspor," katanya lagi.
Selain itu, kata Safrizal, pihaknya juga memberikan pelayanan prioritas bagi kelompok rentan, yakni pemohon lanjut usia (lansia), ibu hamil, orang sakit yang membawa surat keterangan dari rumah sakit dan difabel serta balita.
Pelayanan prioritas ini berdasarkan ketentuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi.
"Bagi kelompok rentan yang mendapatkan pelayanan prioritas datang langsung tanpa harus menggunakan antrian," ucap Safrizal.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019