Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Pariwisata (Dispar) setempat menargetkan angka kunjungan sekitar 600 ribu lebih baik wisatawan nusantara maupun wisawatan mancanegara ke daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" tahun ini.
"Kalau kita melihat tren kunjungan wisatawan ke Banda Aceh, setiap tahun itu meningkat. Tahun ini kita targetkan bisa mencapai 600 ribu lebih lah," ujar Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengaku optimis angka kunjungan wisatawan tersebut bakal terealisasi hingga akhir tahun ini, karena Kota Banda Aceh memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Apalagi, lanjutnya, dengan faktor penurunan harga tiket pesawat berbiaya rendah rute domestik awal tahun ini oleh maskapai penerbangan, sehingga dalam beberapa bulan mendatang diperkirakan ibu kota Provinsi Aceh ini bakal kedatangan banyak para "traveller".
Berdasarkan data pihaknya dikumpulkan dari total 82 hotel, penginapan, dan imigrasi setempat menyebut, wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisata mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Banda Aceh selama tahun 2018 tercatat 393.700 orang.
Tingkat kunjungan wisatawan ke "Kota Serambi Mekkah" dalam setahun terakhir di tahun 2019 mengalami peningkatan hampir 28 persen dari total 393.700 orang menjadi 503.992 orang terdiri dari 477.189 wisnus dan 26.803 wisman.
"Tentunya mereka (wisatawan) ini memberikan dampak cukup besar terutama bagi pelaku-pelaku pariwisata maupun perekonomian di Banda Aceh sendiri," ucap Iskandar.
Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Aceh, Totok Julianto mengatakan, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh merasa tidak lengkap bila belum mengunjungi Sabang, Aceh.
Ia mengatakan, lazimnya tranportasi laut yang masih menjadi andalan dari Banda Aceh ke berbagai destinasi wisata bahari dan sebagian besar berada di Pulau Weh, Sabang.
"Hingga kini, wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, masih pilih menggunakan transportasi laut dibanding udara ke Sabang," ucap Totok.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kalau kita melihat tren kunjungan wisatawan ke Banda Aceh, setiap tahun itu meningkat. Tahun ini kita targetkan bisa mencapai 600 ribu lebih lah," ujar Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Kamis.
Ia mengaku optimis angka kunjungan wisatawan tersebut bakal terealisasi hingga akhir tahun ini, karena Kota Banda Aceh memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Apalagi, lanjutnya, dengan faktor penurunan harga tiket pesawat berbiaya rendah rute domestik awal tahun ini oleh maskapai penerbangan, sehingga dalam beberapa bulan mendatang diperkirakan ibu kota Provinsi Aceh ini bakal kedatangan banyak para "traveller".
Berdasarkan data pihaknya dikumpulkan dari total 82 hotel, penginapan, dan imigrasi setempat menyebut, wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisata mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Banda Aceh selama tahun 2018 tercatat 393.700 orang.
Tingkat kunjungan wisatawan ke "Kota Serambi Mekkah" dalam setahun terakhir di tahun 2019 mengalami peningkatan hampir 28 persen dari total 393.700 orang menjadi 503.992 orang terdiri dari 477.189 wisnus dan 26.803 wisman.
"Tentunya mereka (wisatawan) ini memberikan dampak cukup besar terutama bagi pelaku-pelaku pariwisata maupun perekonomian di Banda Aceh sendiri," ucap Iskandar.
Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Aceh, Totok Julianto mengatakan, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh merasa tidak lengkap bila belum mengunjungi Sabang, Aceh.
Ia mengatakan, lazimnya tranportasi laut yang masih menjadi andalan dari Banda Aceh ke berbagai destinasi wisata bahari dan sebagian besar berada di Pulau Weh, Sabang.
"Hingga kini, wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, masih pilih menggunakan transportasi laut dibanding udara ke Sabang," ucap Totok.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020