Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan mengharapkan agar negara Uni Emirat Arab (UEA) dapat membangun Refinery (pabrik pengolahan kelapa sawit dan turunannya) di wilayah pantai barat Aceh.

“Pembangunan Refinery ini sangat penting dilakukan karena saat ini daerah penghasil minyak kelapa sawit mentah (CPO) berada di pantai barat Aceh, khususnya Kabupaten Nagan Raya,” kata Teuku Raja Keumangan di Suka Makmue, Minggu (19/1) malam.

Seperti diketahui, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan menggelontorkan investasi 22,8 miliar dolar AS atau setara Rp319,2 triliun di Indonesia dan sekitar Rp43 triliun ditargetkan akan dialokasikan untuk investasi di Provinsi Aceh.

Investasi tersebut dilakukan melalui Sovereign Wealth Fund bersama Masayoshi dari Softbank (Jepang), dan International Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat.

Menurutnya, apabila UEA membangun sarana Refnery di daerah itu, maka dipastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh akan semakin lebih baik dan berkembang, mengingat sebagian besar masyarakat di daerah itu memiliki kebun kelapa sawit sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga.

Tidak hanya itu, dengan pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan berbagai turunannya, maka dipastikan akan menyerap ribuan tenaga kerja, serta akan mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Aceh.

“Apabila UEA membangun Refinery di Nagan Raya, maka secara otomatis akan mampu mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Aceh. Saya yakin itu,” kata Teuku Raja Keumangan menegaskan.

Agar pertumbuhan ekonomi di Aceh dapat merata, politisi Partai Golongan Karya ini juga berharap UEA juga melakukan investasi di berbagai daerah lainnya di Aceh seperti di kawasan tengah Aceh dengan pengembangan agrowisata, dan di daerah pantai timur utara dengan mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Arun, pengolahan minyal blok B di Aceh Utara serta aneka potensi investasi lainnya, tuturnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020