Direktur Eksekutif The Jokowi Center Pusat, Teuku Neta Firdaus mengajak pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar mengikuti langkah Pemerintah Aceh yang telah membuka posko 24 jam memantau kondisi 12 mahasiswa asal Aceh yang saat ini terjebak di Wuhan, China akibat wabah virus corona yang mengisolasi daerah tersebut sejak sepekan terakhir.

“Kami mengapresiasi Pemerintah Aceh di bawah komando Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang telah membuka hotline posko pemantauan mahasiswa di Wuhan, China dan mengirim bantuan Rp50 juta untuk kebutuhan mahasiswa Aceh di negeri tirai bambu itu,” kata Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus dalam keterangan tertulis yang diterima di Meulaboh, Selasa (28/1).

Baca juga: Satu mahasiswa Aceh dari China tiba di Tanah Rencong, kondisinya sehat

Menurutnya, dari total 93 mahasiswa/mahasiswi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, sebanyak 12 mahasiswa berasal dari Aceh.

Ia menuturkan, langkah cepat peduli kepada mahasiswa itu sangat dihargai karena ini bisa mengurangi kepanikan  mahasiswa yang hanya diinstruksikan tinggal di asrama. 

Baca juga: Korban meninggal akibat virus corona di China jadi 106

Dengan demikian, tindakan ini bisa mengurangi penyebaran dan terserangnya virus corona. 

Di Indonesia, kata dia, beberapa warga juga diduga sudah terjangkit virus yang mematikan ini.

Baca juga: Mahasiswa Aceh minta dievakuasi dari Wuhan

“Keinginan mahasiswa/i untuk kembali ke Tanah Air harus dikoordinasikan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi,” kata Teuku Neta Firdaus menambahkan.

Namun yang menjadi persoalan, saat ini Pemerintah China masih menutup pintu masuk dan keluar kawasan Wuhan untuk mencegah tersebarnya virus ini.

Direktur Eksekutif The Jokowi Center ini juga berharap Pemerintah Indonesia agar segera mengevakuasi mahasiswa dan WNI di Wuhan. 

Di sisi lain, kebijakan pengisolasian ini menjadi penyebab evakuasi tidak bisa dilakukan secepatnya.  Untuk itu, Indonesia perlu perencanaan yang matang jika China izinkan evakuasi warga asing dari Wuhan.

“Kondisi di Wuhan adalah otoritas China. Kita menunggu izin dari mereka dengan menyiapkan rencana menjemput mahasiswa dan WNI,”  jelas Teuku Neta.

Sebagaimana diketahui, hingga kini China belum mencabut 13 kota yang diisolasi, maka dilarang warga ke kota dan keluar dari kota-kota itu, kata dia.
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020