Pimpinan Dayah Ummul Aiman Samalanga, Kabupaten Bireun, Tgk H Nuruzzahri Yahya atau yang akrab disapa Waled Nu mendukung pengembangan destinasi wisata syariah di Kabupaten Aceh Jaya.
"Wisata syariah sangat kita dukung, karena itukan suatu hiburan, suatu ketenangan jiwa bagi seseorang, selama itu masih dalam koridor syariah dibolehkan," kata Waled Nu di Calang, Kamis (6/2).
Baca juga: Bener Meriah kembangkan potensi wisata syariah
Waled Nu menyampaikan jika dikaitakan dengan tauhid itu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT setiap panorama yang telah Allah ciptakan.
Waled Nu menambahkan wisata di Aceh Jaya sangat banyak dapat digalakkan dengan dukungan para investor, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyatakat setempat.
Baca juga: Banda Aceh Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Syariah
Ia menyampaikan penolakan dari masyarakat yang memandang negatif terhadap wisata itu karena minimnya sosialisasi kepada masyarakat.
"Jika ada penolakan dari sebagian masyarakat jangan disalahkan mereka, berarti pihak terkait masih kurang menyosialisasikannya," kata Waled Nu.
Waled Nu mencontohkan wisata religi seperti batasan jam kunjung, pakaian sesuai syariat, hentikan aktivitas saat azan dan termasuk tersedianya mushola yang memadai di lokasi wisata.
"Jadi selama wisata itu tidak melanggar syariat Islam serta dapat mendongkrak perekonomian masyarakat saya rasa tidak ada yang nolak dan pastinya didukung oleh semua pihak," kata Waled Nu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Wisata syariah sangat kita dukung, karena itukan suatu hiburan, suatu ketenangan jiwa bagi seseorang, selama itu masih dalam koridor syariah dibolehkan," kata Waled Nu di Calang, Kamis (6/2).
Baca juga: Bener Meriah kembangkan potensi wisata syariah
Waled Nu menyampaikan jika dikaitakan dengan tauhid itu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT setiap panorama yang telah Allah ciptakan.
Waled Nu menambahkan wisata di Aceh Jaya sangat banyak dapat digalakkan dengan dukungan para investor, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyatakat setempat.
Baca juga: Banda Aceh Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Syariah
Ia menyampaikan penolakan dari masyarakat yang memandang negatif terhadap wisata itu karena minimnya sosialisasi kepada masyarakat.
"Jika ada penolakan dari sebagian masyarakat jangan disalahkan mereka, berarti pihak terkait masih kurang menyosialisasikannya," kata Waled Nu.
Waled Nu mencontohkan wisata religi seperti batasan jam kunjung, pakaian sesuai syariat, hentikan aktivitas saat azan dan termasuk tersedianya mushola yang memadai di lokasi wisata.
"Jadi selama wisata itu tidak melanggar syariat Islam serta dapat mendongkrak perekonomian masyarakat saya rasa tidak ada yang nolak dan pastinya didukung oleh semua pihak," kata Waled Nu.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020