Jalan aspal hotmix menghubungkan dua desa di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ambruk sekitar 40 meter setelah talud beton pengaman tebing patah hingga amblas ke sungai.
Amatan di lapangan Rabu jalan lintas yang ambruk dan terancam putus tersebut menghubungkan antara Desa Kuta Bakdrien - Desa Blangpadang di Kecamatan Tangan-Tangan.
Menurut informasi diperoleh jalan penghubung tersebut baru saja dibangun aspal hotmix pada tahun anggaran 2019 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya.
Baca juga: Jalan pedalaman di Aceh Timur rusak parah
Pihak PUPR Abdya membangun jalan aspal hotmix tersebut menelan anggaran sekitar Rp4 miliar lebih dikerjakan oleh CV Mayang Karya pada tahun 2019.
Namun, sekitar sebulan lalu, jalan tersebut ambruk ke sungai hingga menyebabkan badan jalan menyempit dan terancam putus setelah talud beton pengaman tebing di sebelah sungai patah dan amblas.
Baca juga: Pemerintah diminta perbaiki jalan Lokop-Peureulak
Kepala Dinas PUPR Abdya Moch Tavip saat dikonfirmasi mengatakan, amblasnya talud pengaman tebing hingga turunnya badan jalan tersebut disebabkan bencana banjir.
Banjir yang melanda Abdya beberapa waktu lalu menyebabkan talud pengaman tebing di aliran sungai Kuta Bakdrien patah dan roboh, sehingga menyebabkan sebagian badan jalan tersebut ikut turun.
Baca juga: Pemerintah pusat diminta atasi longsor di jalan lintas barat selatan Aceh
“Pada dasarnya jalan tersebut (rusak) karena bencana dan pihak kontraktor (rekanan) bersedia menghotmix kembali,” kata Tavip.
“Berhubung talud pembangunannya sudah lama maka saya sudah koordinasikan dengan pihak bencana agar dibangun lewat Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK),” katanya lagi.
Ia juga mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu surat keterangan dari Kepala Desa Kuta Bakdrien agar proses pembangunan talud tersebut bisa dibangun oleh BPBK.
“Sekarang kami sedang menunggu surat keuchik (kepala desa) agar talud tersebut bisa dibangun BPBK,” kata Tavip.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Amatan di lapangan Rabu jalan lintas yang ambruk dan terancam putus tersebut menghubungkan antara Desa Kuta Bakdrien - Desa Blangpadang di Kecamatan Tangan-Tangan.
Menurut informasi diperoleh jalan penghubung tersebut baru saja dibangun aspal hotmix pada tahun anggaran 2019 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya.
Baca juga: Jalan pedalaman di Aceh Timur rusak parah
Pihak PUPR Abdya membangun jalan aspal hotmix tersebut menelan anggaran sekitar Rp4 miliar lebih dikerjakan oleh CV Mayang Karya pada tahun 2019.
Namun, sekitar sebulan lalu, jalan tersebut ambruk ke sungai hingga menyebabkan badan jalan menyempit dan terancam putus setelah talud beton pengaman tebing di sebelah sungai patah dan amblas.
Baca juga: Pemerintah diminta perbaiki jalan Lokop-Peureulak
Kepala Dinas PUPR Abdya Moch Tavip saat dikonfirmasi mengatakan, amblasnya talud pengaman tebing hingga turunnya badan jalan tersebut disebabkan bencana banjir.
Banjir yang melanda Abdya beberapa waktu lalu menyebabkan talud pengaman tebing di aliran sungai Kuta Bakdrien patah dan roboh, sehingga menyebabkan sebagian badan jalan tersebut ikut turun.
Baca juga: Pemerintah pusat diminta atasi longsor di jalan lintas barat selatan Aceh
“Pada dasarnya jalan tersebut (rusak) karena bencana dan pihak kontraktor (rekanan) bersedia menghotmix kembali,” kata Tavip.
“Berhubung talud pembangunannya sudah lama maka saya sudah koordinasikan dengan pihak bencana agar dibangun lewat Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK),” katanya lagi.
Ia juga mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu surat keterangan dari Kepala Desa Kuta Bakdrien agar proses pembangunan talud tersebut bisa dibangun oleh BPBK.
“Sekarang kami sedang menunggu surat keuchik (kepala desa) agar talud tersebut bisa dibangun BPBK,” kata Tavip.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020