Aceh Timur (Antaranews Aceh) - Masyarakat di tiga kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, meminta pemerintah memperbaiki jalan yang menghubungkan Lokop-Peureulak sepanjang 80 Km, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Anggota DPRK Aceh Timur, Mat Rais kepada wartawan di Idi, Senin mengatakan, kondisi jalan yang menghubungkan Kecamatan Rantau Peureulak, Peunarun dan Serbajadi sangat memprihatinkan, di mana terdapat banyak "kubangan" di badan jalan tersebut.

"Ini realita, masyarakat mengeluh dan menyampaikannya pada kami saat masa reses. Bayangkan jarak 80 Km harus ditempuh selama 4 jam berkenderaan," papar politisi Partai NasDem ini.

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat di tiga kecamatan tersebut berharap kepada Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Timur agar memperhatikan ruas jalan dimaksud.

"Kita berharap ada perbaikan secepatnya. Bila belum tersedia anggaran, minimal dilakukan penimbunan pada sejumlah lubang di badan jalan itu. Jika ada dana, diaspal lebih bagus," ucap Mat Rais menyuarakan aspirasi masyarakat.


Salah satu lubang di badan ruas jalan yang menghubungkan pedalaman Lokop menuju Peureulak. (Antara Aceh/Putra Zulfirman).

Mat Rais mengatakan, ruas jalan Lokop-Peureulak ke semuanya rusak, yang paling parah terdapat di beberapa titik, di antaranya Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak, Desa Peunarun Lama, Kecamatan Peunarun dan Desa Bunian, Kecamatan Serbajadi.

Dikatakan, ekses dari berkubangnya lintasan Lokop-Peureulak berdampak pada sulitnya jalur transportasi menuju daerah pedalaman Aceh Timur tersebut.

"Sangat disayangkan bila ada warga yang hamil serta harus dirujuk ke Rumah Sakit di Idi. Bisa-bisa melahirkan di perjalanan karena kondisi jalanan yang sulit dilewati ini," tuturnya.

Diakuinya, perbaikan jalan dimaksud berada pada Pemerintah Aceh melalui SKPA terkait, karena lintasan tersebut jalan antar kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Gayo Lues.

Selain itu, sejumlah komoditi hasil pertanian rakyat sulit dibawa keluar dari daerah pedalaman menuju Peureulak atau diangkut ke Medan, Sumatera Utara.

"Areal pertanian yang begitu luas di sana. Tapi hasil bumi itu sulit dibawa keluar karena akses jalan yang rusak. Tidak sedikit mobil truck pengangkut terperosok dalam lubang di badan jalan," jelasnya.

Karenanya, ia sangat berharap Pemerintah Aceh maun Aceh Timur bisa segera menindaklanjuti keluhan masyarakat Serbajadi, Peunarun dan Rantau Pereulak tersebut.

Pewarta: Putra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018