Virus corona telah menginfeksi 234 orang di dua penjara yang berlokasi di luar Provinsi Hubei, pusat wabah, dan para pejabat yang dianggap bertanggung jawab terhadap wabah tersebut sudah dipecat, menurut otoritas setempat, Jumat.
Kasus di kedua penjara, yang terletak di Provinsi Shandong di bagian utara dan Provinsi Zhejiang di bagian timur, itu mendominasi total 258 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (20/2) di luar Hubei.
Baca juga: Empat WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess positif corona
Otoritas memecat kepala departemen pengadilan provinsi di Shandong setelah perluasan wabah di penjara Rencheng di Kota Jining terdeteksi. Tujuh petugas penjara juga dipecat.
Secara total, 207 orang di penjara itu teruji positif corona dan kasus pertama infeksi corona ditemukan pada pegawai penjara, 13 Februari lalu.
Baca juga: Iraqi Airways hentikan penerbangan dengan Iran alasan virus corona
Wabah corona, seperti disebutkan oleh wakil sekretaris jenderal pemerintah Provinsi Shandong, Yu Chenghe, telah membuka kenyataan bahwa sejumlah departemen pemerintahan "menjalankan tanggung jawab mereka dengan buruk, pekerjaan mereka tidak solid dan langkah pencegahan pun tidak akurat."
Kantor kesehatan Shandong menyebut pihaknya telah menyiapkan sebuah rumah sakit di Jining untuk menangani para pasien serta akan mengalokasikan sejumlah fasilitas di dalam penjara untuk perawatan. Pemerintah juga mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: China laporkan 1.749 kasus baru infeksi virus corona pada 18 Februari
Sementara di sebuah penjara lain bernama Shilifeng di Provinsi Zhejiang, 27 narapidana ditemukan baru terinfeksi pada pekan ini.
Direktur dan Kepala Partai Komunis Penjara Shilifeng juga dipecat dan penyelidikan dijalankan, menurut keterangan pemerintah Zhejiang pada situs media sosialnya.
China mencatat 74.000 kasus virus corona dan lebih dari 2.100 orang menjadi korban jiwa, yang kebanyakan berada di Provinsi Hubei dan ibu kota provinsi, Wuhan.
Hubei juga menambah jumlah kasus terkonfirmasi infeksi sebanyak 220 orang untuk kasus di dalam penjara di provinsi itu, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan kasus tersebut terdeteksi.
Secara keseluruhan, terdapat 271 kasus di dua penjara di Hubei, termasuk 230 kasus di penjara wanita di Wuhan, seperti dikutip dari surat kabar Hubei Daily.
Surat kabar itu juga melaporkan menambahkan bahwa kepala penjara wanita itu diberhentikan karena dianggap gagal mengontrol penyebaran virus di lingkungannya.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kasus di kedua penjara, yang terletak di Provinsi Shandong di bagian utara dan Provinsi Zhejiang di bagian timur, itu mendominasi total 258 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (20/2) di luar Hubei.
Baca juga: Empat WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess positif corona
Otoritas memecat kepala departemen pengadilan provinsi di Shandong setelah perluasan wabah di penjara Rencheng di Kota Jining terdeteksi. Tujuh petugas penjara juga dipecat.
Secara total, 207 orang di penjara itu teruji positif corona dan kasus pertama infeksi corona ditemukan pada pegawai penjara, 13 Februari lalu.
Baca juga: Iraqi Airways hentikan penerbangan dengan Iran alasan virus corona
Wabah corona, seperti disebutkan oleh wakil sekretaris jenderal pemerintah Provinsi Shandong, Yu Chenghe, telah membuka kenyataan bahwa sejumlah departemen pemerintahan "menjalankan tanggung jawab mereka dengan buruk, pekerjaan mereka tidak solid dan langkah pencegahan pun tidak akurat."
Kantor kesehatan Shandong menyebut pihaknya telah menyiapkan sebuah rumah sakit di Jining untuk menangani para pasien serta akan mengalokasikan sejumlah fasilitas di dalam penjara untuk perawatan. Pemerintah juga mengirimkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: China laporkan 1.749 kasus baru infeksi virus corona pada 18 Februari
Sementara di sebuah penjara lain bernama Shilifeng di Provinsi Zhejiang, 27 narapidana ditemukan baru terinfeksi pada pekan ini.
Direktur dan Kepala Partai Komunis Penjara Shilifeng juga dipecat dan penyelidikan dijalankan, menurut keterangan pemerintah Zhejiang pada situs media sosialnya.
China mencatat 74.000 kasus virus corona dan lebih dari 2.100 orang menjadi korban jiwa, yang kebanyakan berada di Provinsi Hubei dan ibu kota provinsi, Wuhan.
Hubei juga menambah jumlah kasus terkonfirmasi infeksi sebanyak 220 orang untuk kasus di dalam penjara di provinsi itu, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kapan kasus tersebut terdeteksi.
Secara keseluruhan, terdapat 271 kasus di dua penjara di Hubei, termasuk 230 kasus di penjara wanita di Wuhan, seperti dikutip dari surat kabar Hubei Daily.
Surat kabar itu juga melaporkan menambahkan bahwa kepala penjara wanita itu diberhentikan karena dianggap gagal mengontrol penyebaran virus di lingkungannya.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020