Pemerintah Aceh meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan yang dikeluarkan pemerintah dalam antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di provinsi setempat, mengingat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 semakin bertambah.

“Perlu dilakukan masyarakat untuk tidak panik, kemudian lebih meningkatkan kewaspadaan. Mengurangi seminimal mungkin keluar dari rumah, apalagi berkumpul di tempat ramai seperti warung kopi, cafe, dan restauran,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani di Banda Aceh, Minggu.

Data terbaru pada pukul 08.00 WIB, Minggu (22/3) di halaman resmi Pemerintah Aceh terkait penanganan Covid-19 tercatat sebanyak 125 ODP di Aceh. Kemudian lima orang pasien dalam pengawasan (PDP), 12 orang negatif terjangkit Covid-19, serta belum ada yang dinyatakan positif Covid-19.

Para ODP itu tersebar di beberapa daerah seperti di Aceh Selatan, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues sebanyak dua orang, Aceh Tengah dan Pidie tiga orang, kemudian Aceh Besar delapan orang, Nagan Raya empat orang. 

Kemudian, di Bireuen 19 orang, Aceh Timur 31 orang, Banda Aceh 11 orang, dan Aceh Utara 40 orang. Sedangkan PDP berada di Banda Aceh empat orang dan di Aceh Utara satu orang.

Pria yang akrab disapa SAG itu menjelaskan bahwa seseorang dinyatakan ODP Covid-19 tersebut karena memiliki riwayat perjalan ke daerah transmisi atau terjangkit Covid-19 , baik di luar maupun dalam negeri. Atau pernah berkontak langsung dengan pasien positif virus tersebut.

Selain memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit atau transmisi, kata dia, mereka yang dikatakan ODP itu juga mengalami beberapa gejala ketika pulang dari daerah tersebut seperti demam, flu, pilek, dan bahkan sesak nafas.  

“Jadi ODP ini bukan penderita Covid-19, mereka bukan penderita atau yang sudah positif terkena virus corona,” katanya, menegaskan.

Karena itu, dia meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan yang telah dikeluarkan oleh forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Aceh sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19, salah satunya mengurangi aktivitas di luar rumah karena memiliki resiko tinggi untuk tertular.

“Lebih bagus beli makanan dan minuman untuk dibawa pulang ke rumah. Memastikan anak-anak belajar di rumah, bukan berkeliaran di tempat game online, karena libur sekarang ini bukan untuk liburan tetapi jam belajar di pindahkan ke rumah,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020