Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Simeulue mendesak Pemerintah Daerah setempat segera mengucurkan bantuan sosial atau jatah hidup bagi masyarakat terkait pencegahan virus corona baru atau COVID-19.

Ketua DPC PDI-P Simeulue Rahmad SH kepada wartawan di Sinabang Kamis (26/3) mengatakan kebijakan Bupati yang membatasi gerak masyarakat dalam hal mengantisipasi penyeberan virus corona harus ada solusi konkrit.

"Kebijakan Pemda menghentikan aktivitas harus disertai dengan pemberian bantuan sosial kepada rakyat," tegas Rahmad mengutip ungkapan Presiden Jokowi di media.

Lebih lanjut menurutnya Pemda Simeulue bisa memberikan kepada warga berupa  jatah hidup, menggratiskan listrik, dan juga air bersih.

"Kalu tidak ada bantuan, berarti sama halnya menangkal warga dari virus corona tapi menghadapkan rakyat kepada 'virus' kelaparan," ujar dia.

Ia juga memaklumi kondisi rakyat Simeulue selama dua tahun belakangan rata rata hidup dibawah prasejahtera. Kemudian ada wabah corona rakyat Simeulue kebanyakan semakin menjerit.

"Daya beli rakyat saat ini sangat kurang," jelasnya.

Sementara harga komoditas perkebunan andalan di kawasan kepulauan itu menurut Rahmad terus merosot, seperti cengkih kini harga Rp44 ribu dari sebelumnya Rp55 ribu/kg.

Demikian juga harga pinang Rp8 ribu sampai Rp10 ribu/kg.

"Lobster, nelayan menjual Rp60 ribu sampai Rp100 ribu perkilonya. Biasanya Rp200 ribu sampai dengan Rp300 ribu perkilonya," tegas Rahmad.

Demikian juga gurita dan ikan kakap lain yang selama ini jadi pendapatan primadona masyarakat setempat. "Sementara barang dari luar (red-pabrikan) naik semua," ujar dia.

Lebih lanjut Rahmad mendesak legislatif dan eksekutif Simeulue segera membuat regulasi (red-Qanun atau Perda) memangkas anggaran pembangunan infrastruktur untuk bisa menolong rakyat.

"Jika kebijakan itu dilakukan oleh Pemda Simeulue kita dukung penuh," jelas Rahmad.

Pewarta: Antara

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020