Pemerintah Aceh meminta masyarakat untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan, seiring bertambahnya kasus positif terjangkit virus corona (COVID-19) di Aceh yang berjumlah empat orang.

"Kami tentu saja sangat berharap kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada," kata Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat.

Dia menyebutkan kasus yang positif COVID-19 bertambah menjadi empat orang di Aceh, satu diantaranya telah meninggal dunia beberapa waktu lalu saat masih dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. 

"Kami baru saja mendapatan hasil swab PDP dalam perawatan di RSUD Zainoel Abidin, dan ternyata ada penambahan (tiga,red) positif COVID-19 di Aceh," katanya.

Ketiga warga positif COVID-19 tersebut yakni pasien dengan nomor 966, laki-laki berumur 40 tahu warga Kabupaten Aceh Besar, mendapat perawatan dari RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh untuk menjalani pengobatan.

Kemudian, pasien nomor 967, perempuan berumur 60 tahun dan juga pasien nomor 968, laki-laki berumur 60 tahun, keduanya merupakan warga Kota Banda Aceh, yang juga mendapat perawatan dari RSUD Zainoel Abidin.

"Dengan demikian di Aceh saat ini sudah ada empat orang yang positif COVID-19," katanya. 

Selain itu, dia juga menyebutkan data orang dalam pemantauan (ODP) di Aceh bertambah menjadi 329 orang dari sebelumnya 266 orang, yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di daerah Serambi Mekkah itu.

Ia meminta warga yang baru kembali dari daerah terjangkit untuk disiplin melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika selama isolasi mengalami gejala batuk, pilek, batuk, bahkan sesak nafas maka diminta segera periksa ke fasilitas kesehatan.

"Jangan sembunyikan saudara kita yang baru pulang dari daerah penularan karena itu bukan hanya beresiko bagi lingkungan masyarakat sekitar, juga beresiko bagi orang yang kita sayangi di rumah kita sendiri," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020