Warga yang positif terjangkit virus corona (COVID-19) di Provinsi Aceh bertambah satu orang, dengan begitu total warga di Aceh yang telah terinfeksi virus dari Kota Wuhan itu sebanyak lima orang, satu diantaranya meninggal dunia.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh dr Azharuddin membenarkan penambahan pasien positif COVID-19 tersebut. Pasien itu berdomisili di Kabupaten Aceh Besar, dan memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia.

"Iya benar (positif COVID-19, red). Warga Aceh Besar, (pulang, red) dari Malaysia," katanya saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Minggu.

Ia menjelaskan warga yang terjangkit COVID-19 merupakan seorang suami dari pasangan suami istri yang baru kembali dari Malaysia pada (15/3) lalu.

Kemudian, pria berumur 22 tahun itu menjadi pasien dalam pengawasan (PDP), dan masuk ke ruang isolasi RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh pada (22/3) lalu, dengan keluhan batuk, demam, dan diare.

Kata Azharuddin, hasil sampel lendir (swab) tenggorokan PDP tersebut dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI yang diterima Minggu (29/3) sore menyatakan pria muda itu positif COVID-19, 

Sedangkan istrinya berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Dan tidak harus menjalani perawatan di rumah sakit, namun tetap mengisolasi diri selama 14 hari.

"Istrinya ODP. Suaminya sakit (pulang dari Malaysia), karena sakit makanya kita swab di rumah sakit, dirawat," katanya.

Selanjutnya, kata Azhruddin, pasien positif COVID-19 tersebut akan ditangani sesuai standar operasional prosedur penanganan pasien COVID-19 di Indonesia.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020