Juru bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk penanganan COVID-19 Mawardi menyatakan di wilayahnya belum ada masyarakat yang masuk daftar pasien dalam pengawasan (PDP).

“Alhamdulillah di daerah kita sampai saat ini belum ada PDP. Meskipun demikian kita tetap waspada dan berdoa pada Allah SWT agar Abdya dijauhkan dari virus corona yang tengah mewabah dunia,” katanya di Blangpidie, Selasa.

Baca juga: Terancam kelaparan, ribuan warga Abdya di Malaysia butuh bantuan

Mawardi yang juga Kabag Humas Pemkab Abdya menyampaikan pernyataan belum adanya warga daerah tersebut masuk daftar PDP kasus corona berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Abdya tanggal 7 April 2020.

“Kalau orang dalam pemantauan (ODP) itu ada empat orang. Dua orang di antaranya sudah selesai pemantauan. Jadi, sekarang hanya tinggal dua orang lagi berstatus ODP sebagaimana data Dinskes Abdya,” kata Mawardi.     

Baca juga: Bupati Abdya siap gelontor Rp51 miliar dana penanggulangan COVID-19

Disamping itu ada juga 553 orang warga Kabupaten Abdya yang sedang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing karena baru pulang dari Mlayasia, Jakarta, Medan, Sumut dan dari daerah lain di Indonesia.

“Kalau traveler ada sekitar 553 orang. Traveler ini adalah warga Abdya yang baru pulang dari Malaysia, dari Jakarta, Medan dan dari daerah lain. Mereka saat ini melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing,” katanya.

Baca juga: Masyarakat Sikabu santuni yatim kurang mampu

Ia mengaku belum mengetahui wacana pembangun posko karantina untuk ditempati warga yang baru pulang dari luar daerah sebagai upaya antisipasi masuknya corona.

“Kalau pembukaan posko karantina saya belum mengetahuinya, yang saya tahu saat ini Pemkab Abdya melalui Gugus Tugas Corona tengah persiapkan ruang isolasi pasien PDP di Rumah Sakit Umum Abdya,” katanya.

Terpisah, Direktur RSUD Tengku Peukan Abdya Adi Arunlan Munda saat dikonfirmasi wartawan membenarkan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan ruang isolasi kapasitas tiga tempat tidur pasien.

“Sudah-sudah, ruangan yang kita persiapkan itu berada di sayap kiri RSUD Tengku Peukan. Ruangannya bisa untuk tiga bed (tempat tidur pasien),” katanya saat ditanyakan.   

Arulan Munda belum menyebutkan sumber dana mana dan berapa jumlahnya yang dialokasikan untuk  pembangunan ruang isolasi pasien tersebut, karena dirinya tengah berbicara dengan seseorang saat dihubungi wartawan.  

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020