Ribuan warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang merantau ke Malaysia kini terancam kelaparan akibat kebijakan pembatasan pergerakan atau lockdown oleh pemerintah setempat di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19).
“Bekal kami sudah habis, mau beli lagi tidak punya uang. Selama lockdown kami tidak bisa kerja. Jadi, kami menadah tangan meminta Bupati Akmal agar bersedia memberikan bantuan untuk keberlangsungan hidup kami,” kata salah seorang warga Abdya di Malaysia, Parmuji dihubungi dari Blangpidie, Ahad (5/4).
Baca juga: Bupati Abdya siap gelontor Rp51 miliar dana penanggulangan COVID-19
Menurut Parmuji saat ini ada ribuan warga Abdya yang merantau di negeri Jiran terancam kelaparan lantaran sulitnya mendapatkan bahan pokok atau sembako untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Apalagi harus dimaklumi hampir rata-rata mereka yang selama ini mencari nafkah ke Negeri Serupun tersebut bekerja tidak sesuai prosedural, atau digolongkan sebagai pendatang asing tanpa izin.
Baca juga: Imbas corona, belasan narapidana Lapas Blangpidie dibebaskan
Sehingga, ketika lockdown diterapkan di negara orang, mereka para pekerja migran Indonesia tidak memiliki majikan yang menanggung bahan pokok untuk keberlangsungan hidup selama mereka tidak bekerja.
“Semenjak Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan lockdown yang bermula 18 Maret sampai 14 April 2020, bahan sembako sangat sulit kami dapatkan. Beras sudah habis, mau beli tidak ada lagi uang,” kayanya.
Baca juga: Tokoh: Sifat murah hati Ketua Kadin Aceh patut dituru pengusaha
Malah lanjut dia, ada warga Abdya yang tingal di kawasan hutan Bentong Pahang, Malaysia sudah beberapa hari mereka menahan kelaparan lantaran tidak memiliki lagi beras untuk dimasak sehari-hari.
“Saya mengetahui melalui group whatsApp namanya “BSB Abdya City” dengan jumlah anggota group lebih dari 300 orang. Group saya pengurusnya dan sengaja kami buat untuk bisa saling komunikasi dengan seluruh warga Kabupaten Abdya yang ada di Malaysia ini,” katanya.
Oleh karena itu, Parmuji bersama seluruh warga Abdya di Malaysia menyampaikan permohonan kepada Pemerintah daerah agar Bupati Akmal Ibrahim memberikan bantuan sembako untuk bertahan hidup hingga selesai kebijakan lockdown di Malaysia.
“Kami sangat berharap persoalan kami di sini segera direspon oleh kepala daerah dan unsur Forkompimkab dan mengambil tindakan cepat untuk membantu kami yang saat ini ada sekitar 3 ribu orang warga Abdya mencari nafkah di negeri Jiran Malaysia,” kata Muji.
Parmuji juga meminta ke wartawan untuk menulis nomor whatsApp 0812269920599 dan nomor handphone 0173654423 miliknya dengan harapan Pemerintah Daerah, dan anggota legislatif dapat menghubungi mereka yang kini dalam kesedihan di negara orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Bekal kami sudah habis, mau beli lagi tidak punya uang. Selama lockdown kami tidak bisa kerja. Jadi, kami menadah tangan meminta Bupati Akmal agar bersedia memberikan bantuan untuk keberlangsungan hidup kami,” kata salah seorang warga Abdya di Malaysia, Parmuji dihubungi dari Blangpidie, Ahad (5/4).
Baca juga: Bupati Abdya siap gelontor Rp51 miliar dana penanggulangan COVID-19
Menurut Parmuji saat ini ada ribuan warga Abdya yang merantau di negeri Jiran terancam kelaparan lantaran sulitnya mendapatkan bahan pokok atau sembako untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Apalagi harus dimaklumi hampir rata-rata mereka yang selama ini mencari nafkah ke Negeri Serupun tersebut bekerja tidak sesuai prosedural, atau digolongkan sebagai pendatang asing tanpa izin.
Baca juga: Imbas corona, belasan narapidana Lapas Blangpidie dibebaskan
Sehingga, ketika lockdown diterapkan di negara orang, mereka para pekerja migran Indonesia tidak memiliki majikan yang menanggung bahan pokok untuk keberlangsungan hidup selama mereka tidak bekerja.
“Semenjak Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan lockdown yang bermula 18 Maret sampai 14 April 2020, bahan sembako sangat sulit kami dapatkan. Beras sudah habis, mau beli tidak ada lagi uang,” kayanya.
Baca juga: Tokoh: Sifat murah hati Ketua Kadin Aceh patut dituru pengusaha
Malah lanjut dia, ada warga Abdya yang tingal di kawasan hutan Bentong Pahang, Malaysia sudah beberapa hari mereka menahan kelaparan lantaran tidak memiliki lagi beras untuk dimasak sehari-hari.
“Saya mengetahui melalui group whatsApp namanya “BSB Abdya City” dengan jumlah anggota group lebih dari 300 orang. Group saya pengurusnya dan sengaja kami buat untuk bisa saling komunikasi dengan seluruh warga Kabupaten Abdya yang ada di Malaysia ini,” katanya.
Oleh karena itu, Parmuji bersama seluruh warga Abdya di Malaysia menyampaikan permohonan kepada Pemerintah daerah agar Bupati Akmal Ibrahim memberikan bantuan sembako untuk bertahan hidup hingga selesai kebijakan lockdown di Malaysia.
“Kami sangat berharap persoalan kami di sini segera direspon oleh kepala daerah dan unsur Forkompimkab dan mengambil tindakan cepat untuk membantu kami yang saat ini ada sekitar 3 ribu orang warga Abdya mencari nafkah di negeri Jiran Malaysia,” kata Muji.
Parmuji juga meminta ke wartawan untuk menulis nomor whatsApp 0812269920599 dan nomor handphone 0173654423 miliknya dengan harapan Pemerintah Daerah, dan anggota legislatif dapat menghubungi mereka yang kini dalam kesedihan di negara orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020