Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menyatakan, telah menyalurkan bantuan kepada 192 orang penyandang disabilitas yang terdapat di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" tersebut.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, besaran bantuan yang diberikan masing-masing berjumlah Rp4 juta per orang, di antaranya 89 orang tuna netra, orang dengan kecacatan sangat berat, dan anak dengan kecacatan sebanyak 72 orang.

Ia mengaku, bantuan tersebut dinilai pihaknya sangat tepat disalurkan di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19) yang sedang berlangsung, termasuk di ibu kota provinsi paling barat Indonesia.

Seperti diketahui, Wali Kota Aminullah dan Wakilnya Zainal Arifin menyerahkan bantuan secara simbolis kepada lima penyandang disabilitas di pendopo wali kota Banda Aceh, Senin (6/4).

"Kita tahu bersama bahwa saat ini kita sedang menghadapi masa sulit, tidak ada yang melakukan aktivitas. Bahkan sebagian pekerjaan terpaksa dihentikan guna mencegah terjadinya penyebaran virus ini," kata dia.

Ia menyebut, begitu juga dengan para kaum disabilitas yang menjadi warga kota ini, dan sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai juru pijat.

"Sedangkan saat ini, pemerintah instruksikan untuk menjaga jarak 1 sampai 1,5 meter. Jadi kita bayangkan saja, bagaimana bisa mereka melakukan aktivitas pekerjaannya," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, dalam keadaan seperti sekarang ini sudah semestinya semua pihak memberikan perhatian lebih kepada kaum disabilitas.

"Saya instruksikan kepada dinas terkait untuk sesegera mungkin membagikan bantuan ini," tegas dia.

Pihaknya mengharapkan agar dana yang diberikan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan sehari-hari.

"Jangan gunakan dana ini untuk kebutuhan yang tidak bermanfaat. Utamakan terlebih dahulu untuk kebutuhan sembako, dan kebutuhan rumah tangga. Sama-sama kita berdoa supaya Covid-19 ini segera berakhir," kata Aminullah.

Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Banda Aceh, M Nur Abdullah, menyambut baik dengan penuh keharuan terlihat tampak air mata menetes di pipinya ketika prosesi penyerahan bantuan tersebut berlangsung.

"Dikala suana seperti ini, kami merasa sangat kesulitan mencari nafkah. Nasib kami cukup pedih. Ternyata ada bapak kami, pak wali dan wakil wali Kota Banda Aceh yang sangat peduli, yang ingat kepada kami yang tidak berdaya ini," katanya.

Pihaknya sangat bersyukur kepada Allah SWT, dan mengapresiasi atas kepedulian Pemko Banda Aceh dalam memberikan santunan tersebut yang merupakan perhatian pertama kepada mereka.

Ia menyebut, 90 persen kamu disabilitas itu menekuni profesi sebagai juru pijat di Kutaraja, julukan Banda Aceh sejak dahulu dan mereka sangat khawatir tidak dapat bekerja sementara waktu akibat pandemi corona.

"Bantuan ini akan kami manfaatkan dengan sebaik mungkin, terutama untuk kebutuhan sehari-hari bersama keluarga," tuturnya.

"Kami juga berharap kepada daerah lain untuk memberi perhatian secepatnya, seperti apa yang telah dilakukan wali kota Banda Aceh ini. Karena banyak sesama kami di daerah lainnya di Aceh ini," ujar Nur.

 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020