Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan satu jembatan terputus akibat longsor di Desa Lae Pinang, Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil, bersamaan hujan deras yang melanda daerah setempat Rabu (22/4) pukul 21.30 WIB.
"Akibat hujan lebat, satu jembatan amblas malam tadi di Desa Lae Pinang, Aceh Singkil," terang Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Kamis.
Jembatan tersebut menjadi penghubung, karena sehari-hari digunakan oleh warga terutama mereka yang tinggal di dua kecamatan, yakni dari Singkohor menuju Gunung Meriah atau sebaliknya di Aceh Singkil.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat saat ini telah melakukan koordinasi, pendataan, dan pelaporan atas peristiwa bencana alam tersebut.
Seperti diketahui, jembatan yang sering disebut warga dengan Lae Hame di Desa Lae Pinang tersebut, merupakan satu-satunya jalur penghubung antara Singkohor dengan Gunung Meriah.
Termasuk jika terdapat warga di Kecamatan Singkohor yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil terletak di Desa Gunung Lagan, Kecamatan Gunung Meriah.
"Alhamdulillah, korban yang terdampak tidak ada, begitu juga dengan pengungsi. Hingga kini, belum ada penanganan atas jembatan itu," tegas Sunawardi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan peringatan dini terhadap cuaca yang terus diperbarui di provinsi paling barat Indonesia ini pada Kamis (23/4) pukul 18.00 WIB.
Prakirawan BMKG Stasiun Metrologi Kelas 1 Blang Bintang di Aceh menyebut, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Aceh Besar, Banda Aceh,Sabang, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Singkil, dan sekitarnya.
Kondisi tersebut dapat meluas ke wilayah Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, di Gayo Lues yang diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Akibat hujan lebat, satu jembatan amblas malam tadi di Desa Lae Pinang, Aceh Singkil," terang Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Kamis.
Jembatan tersebut menjadi penghubung, karena sehari-hari digunakan oleh warga terutama mereka yang tinggal di dua kecamatan, yakni dari Singkohor menuju Gunung Meriah atau sebaliknya di Aceh Singkil.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat saat ini telah melakukan koordinasi, pendataan, dan pelaporan atas peristiwa bencana alam tersebut.
Seperti diketahui, jembatan yang sering disebut warga dengan Lae Hame di Desa Lae Pinang tersebut, merupakan satu-satunya jalur penghubung antara Singkohor dengan Gunung Meriah.
Termasuk jika terdapat warga di Kecamatan Singkohor yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil terletak di Desa Gunung Lagan, Kecamatan Gunung Meriah.
"Alhamdulillah, korban yang terdampak tidak ada, begitu juga dengan pengungsi. Hingga kini, belum ada penanganan atas jembatan itu," tegas Sunawardi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan peringatan dini terhadap cuaca yang terus diperbarui di provinsi paling barat Indonesia ini pada Kamis (23/4) pukul 18.00 WIB.
Prakirawan BMKG Stasiun Metrologi Kelas 1 Blang Bintang di Aceh menyebut, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Aceh Besar, Banda Aceh,Sabang, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Singkil, dan sekitarnya.
Kondisi tersebut dapat meluas ke wilayah Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, di Gayo Lues yang diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020