Banda Aceh, 16/7 (Antaraaceh) - Ombudsman RI Perwakilan Aceh mengecam pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, yang dinilai buruk, sehingga seorang pasien meninggal akibat ditolak dirawat di rumah sakit tersebut.
"Pekerjaan di rumah sakit adalah pekerjaan yang menyangkut nyawa orang lain, tidak boleh ada mogok. Sangat tidak manusiawi membiarkan pasien meninggal hanya karena terlambat mendapat gaji," tegas Kepala Perwakilan Ombudsman RI Aceh Dr Taqwaddin Husin di Banda Aceh, Rabu.
Pemkab, tambah dia, seharusnya melakukan langkah antisipatif sedini mungkin.  "Harus ada langkah-langkah penanganan yang sifatnya cepat dan tepat. Jangan dibiarkan. Sangat tidak elok, hanya karena masalah dana JKN yang terlambat terjadi bencana kemanusiaan, mengorbankan nyawa dan pelayanan masyarakat," tambahnya.
Ombudsman RI juga meminta kepada pemkab untuk menyelesaikan tuntas masalah tersebut dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap permasalahan ini, termasuk rekanan cleaning service yang ikut mogok.
Kepada pihak Kepolisian, perlu melakukan penyelidikan terhadap indikasi pelanggaran hukum yang terjadi di RSUD. "Pemda perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja semua tenaga medis dan tenaga kerja lainnya yang ada di RSUD Singkil, termasuk rekanan cleaning service. Kepada kepolisian, perlu melakukan penyidikan terhadap kasus ini, hingga tidak terulang lagi dikemudian hari," harap Taqwaddin.
Ombudsman RI berharap kejadian di Singkil ini menjadi pelajaran berharga bagi kabupaten/kota lainnya,khususnya di Aceh. Permasalahan apa saja seharusnya bisa diselesaikan dengan komunikasi dan musyawarah. Kepekaan pimpinan daerah juga diuji untuk penanganan masalah-masalah pelayanan publik.
"Janganlah sampai mengorbankan masyarakat yang tidak terlibat dalam masalah, yang justru seharusnya sebagai yang mendapat pelayanan prima tanpa perlu tahu dengan segala permasalahan si pelaksana pelayanan. Perjanjian kerja pelayanan medis di RSU merupakan hazard verbintennis, perjanjian kerja yang luar biasa karena menyangkut nyawa manusia. Jadi harus ekstra patuh dan jangan main-main," pungkas Taqwaddin panjang lebar.
Seperti diberitakan, sejak seminggu yang lalu tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Singkil melakukan mogok dengan menolak merawat pasien. Aksi tidak manusiawi tersebut karena belum dibayarkan uang jasa medis selama sepuluh bulan.Puncaknya, tanggal 14 Juli 2014, pasien bernama Nadimah (42) meninggal di di RSUZA Banda Aceh setelah menempuh perjalanan belasan jam dari Singkil karena RSUD Singkil menolak pasien dirawat inap, karena ruangan kotor akibat mogok kerja para pekerja cleaning service.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014