Diperkirakan 100 meter tanggul pengaman saluran irigasi di Desa Kuta Bakdrien, Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) jebol diterjang banjir, Kamis (30/4) malam

“Akibatnya sekitar tiga hektar lahan sawah baru selesai ditanami padi rusak berat karena tertimbun material tanah dan kerikil,” kata Kepala Desa Kuta Bakdrien, Syarkani di Tangan-Tangan, Jumat.

Menurut kepala desa itu, peristiwa jebolnya tanggul saluran air hingga tertimbunnya lahan sawah dengan material tanah dan kerikil sudah dua kali dialami oleh para petani di desanya.

“Sejak dibangun sudah dua kali jebol. Pada tahun 2019 jebolnya ada sekitar 50 meter tambah banjir semalam ada sekitar 100 meter yang roboh, makanya banyak kerikil sungai masuk sawah,” ucapnya

Syarkawi tidak mengetahui jumlah anggaran yang dikucurkan Pemerintah untuk pembangunan proyek tanggul dan saluran irigasi itu, karena pembangunannya ada yang tahun 2018 ada juga 2019.

“Tidak teringat lagi saya apakah yang roboh itu proyek 2018 atau tahun 2019, karena sudah banyak dibangun didaerah itu hanya saja pembangunannya asal-asalan makanya sering roboh,”katanya menambahkan.

“Buktinya kita lihat tadi ketinggian tanggul mencapai 1,5 meter. Sementara pondasinya kecil. Kemudian kedalamannya juga kurang, paling-paling 30 centimer bagaikan pondasi kios,”katanya   

Ia berharap kepada Dinas terkait untuk secepatnya memperbaiki tanggul jebol tersebut, sehingga puluhan hektar lahan sawah disepanjang saluran itu menjadi aman saat banjir kembali melanda.

“Begitu juga kerikil menumpuk ditengah sawah, saya mewakili warga meminta pemerintah daerah untuk membantu mengangkat material itu agar lahan sawah kembali ditanami padi,” katanya

 
 

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020