Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Aceh untuk menambah pasokan gula pasir ke Banda Aceh serta Aceh pada umumnya, mengingat permintaannya yang meningkat selama Ramadhan.
Menurut dia, penambahan stok gula di Banda Aceh dan Aceh tersebut perlu dilakukan karena permintaan (demand) yang tinggi selama Ramadhan, hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Dan yang terpenting dengan stok yang cukup kita bisa mengendalikan harga pasar," katanya di Banda Aceh, Kamis.
Permintaan itu disampaikan Aminullah dalam kegiatan high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Aceh semester satu yang digelar melalui video conference.
Ia menjelaskan beberapa waktu lalu harga gula di Banda Aceh sempat mencapai harga Rp21 ribu per kilogram. Namun, berkat pasar murah secara daring yang dilakukan beberapa kali, dianggap mampu menekan harga menjadi Rp18 ribu per kilogram.
"Untuk itu kami berharap dukungan pemerintah provinsi dan Bulog untuk memastikan pasokan gula mencukupi di Banda Aceh dan juga seluruh Aceh,” katanya.
Disamping itu, Aminullah juga mengatakan bahwa pada semester pertama 2020 Banda Aceh mengalami inflasi sebesar 1,31 persen. Katanya, angka itu naik, bahkan indikasinya bisa melampaui inflasi 2019 yang mencapai 1,38 persen.
Namun harga sejumlah bahan pokok dan komoditas di Banda Aceh terpantau stabil. Dia juga mendukung operasi pasar yang gelar Pemerintah Aceh di Banda Aceh dan kabupaten/kota lainnya secara serentak dalam beberapa hari ke depan.
"Ini penting dilakukan agar harga pasar senantiasa terkendali selama Ramadan dan menjelang lebaran nanti,” ujarnya.
"Beras, telur, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi relatif stabil harganya. Ada yang naik sedikit itu bawang merah dan daging ayam. Kalau bawang putih turun harga,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Bulog Divre Aceh Irsan Nasution mengatakan dalam bulan ini pihaknya akan menyalurkan 275 ton gula pasir ke seluruh kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong.
"Jelang lebaran nanti juga akan ada stok gula masuk lagi. Selain gula produksi lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Menurut dia, penambahan stok gula di Banda Aceh dan Aceh tersebut perlu dilakukan karena permintaan (demand) yang tinggi selama Ramadhan, hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Dan yang terpenting dengan stok yang cukup kita bisa mengendalikan harga pasar," katanya di Banda Aceh, Kamis.
Permintaan itu disampaikan Aminullah dalam kegiatan high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Aceh semester satu yang digelar melalui video conference.
Ia menjelaskan beberapa waktu lalu harga gula di Banda Aceh sempat mencapai harga Rp21 ribu per kilogram. Namun, berkat pasar murah secara daring yang dilakukan beberapa kali, dianggap mampu menekan harga menjadi Rp18 ribu per kilogram.
"Untuk itu kami berharap dukungan pemerintah provinsi dan Bulog untuk memastikan pasokan gula mencukupi di Banda Aceh dan juga seluruh Aceh,” katanya.
Disamping itu, Aminullah juga mengatakan bahwa pada semester pertama 2020 Banda Aceh mengalami inflasi sebesar 1,31 persen. Katanya, angka itu naik, bahkan indikasinya bisa melampaui inflasi 2019 yang mencapai 1,38 persen.
Namun harga sejumlah bahan pokok dan komoditas di Banda Aceh terpantau stabil. Dia juga mendukung operasi pasar yang gelar Pemerintah Aceh di Banda Aceh dan kabupaten/kota lainnya secara serentak dalam beberapa hari ke depan.
"Ini penting dilakukan agar harga pasar senantiasa terkendali selama Ramadan dan menjelang lebaran nanti,” ujarnya.
"Beras, telur, gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi relatif stabil harganya. Ada yang naik sedikit itu bawang merah dan daging ayam. Kalau bawang putih turun harga,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Bulog Divre Aceh Irsan Nasution mengatakan dalam bulan ini pihaknya akan menyalurkan 275 ton gula pasir ke seluruh kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong.
"Jelang lebaran nanti juga akan ada stok gula masuk lagi. Selain gula produksi lokal," katanya.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020