Seratusan santri dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah di Gampong Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar menjalani tes cepat (rapid test) terkait COVID-19, yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan dayah Aceh bekerjasama dengan dinas kesehatan Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny, Kamis, mengatakan tes cepat dilakukan guna mengetahui status santri terkait COVID-19, sekaligus memastikan para santri aman dan tenang dalam proses belajar dan mengajar di masa pandemi.
"Ini juga merupakan bagian dari mentaati perintah AIIah SWT untuk kebaikan kita bersama, untuk itu saya mengajak kita semua untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan," katanya, di Aceh Besar.
Dia menyebutkan, tes cepat itu dilakukan sesuai dengan instruksi Gubernur Aceh nomor 10/INSTR/2020 tanggal 4 Juni tentang percepatan pelaksanaan pemeriksaan tes cepat terkait COVID-19.
Usamah juga mengapresiasi atas penegakan protokol medis di lingkungan dayah. Menurutnya, peran ulama dan pimpinan dayah di garda terdepan sangat dibutuhkan dalam memutuskan rantai pandemi COVID-19.
"Kepada para abu-abu pimpinan dayah yang telah mulai kembali melaksanakan belajar mengajar. Ini sebagai sarana menyiapkan kader sebagai generasi pemimpin umat," katanya.
Sementara itu, pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Tgk Faisal Ali mengatakan bahwa selama ini di lingkungan dayah yang dipimpinnya tersebut telah melakukan protokol kesehatan COVID-19.
"Bagi para santri yang baru balik dari kampung, maka kami mengisolasi mandiri mereka selama 15 hari, begitu juga dengan para dewan guru, juga demikian," kata ulama yang akrab disapa Lem Faisal.
Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh itu juga menyampaikan keinginannya agar santri selalu sehat, tidak terkendala masalah kesehatan, agar mereka tenang dalam proses belajar mengajar.
Kata Lem Faisal, santri tidak perlu takut terhadap tes cepat, karena tes tersebut hanya untuk mengecek kondisi kesehatan seseorang. Apabila hasil nanti dikabarkan reaktif, maka perlu dikonfirmasi ke tes sampel swab denga metode PCR untuk membuktikan positif COVID-19 atau tidak.
"Masalah kesehatan maka kita serahkan kepada pihak yang mengerti persoalan kesehatan," ujar Lem Faisal.
Pelaksanaan tes cepat perdana di dayah itu dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Abdullah, serta Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El Madny, Kamis, mengatakan tes cepat dilakukan guna mengetahui status santri terkait COVID-19, sekaligus memastikan para santri aman dan tenang dalam proses belajar dan mengajar di masa pandemi.
"Ini juga merupakan bagian dari mentaati perintah AIIah SWT untuk kebaikan kita bersama, untuk itu saya mengajak kita semua untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan," katanya, di Aceh Besar.
Dia menyebutkan, tes cepat itu dilakukan sesuai dengan instruksi Gubernur Aceh nomor 10/INSTR/2020 tanggal 4 Juni tentang percepatan pelaksanaan pemeriksaan tes cepat terkait COVID-19.
Usamah juga mengapresiasi atas penegakan protokol medis di lingkungan dayah. Menurutnya, peran ulama dan pimpinan dayah di garda terdepan sangat dibutuhkan dalam memutuskan rantai pandemi COVID-19.
"Kepada para abu-abu pimpinan dayah yang telah mulai kembali melaksanakan belajar mengajar. Ini sebagai sarana menyiapkan kader sebagai generasi pemimpin umat," katanya.
Sementara itu, pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Tgk Faisal Ali mengatakan bahwa selama ini di lingkungan dayah yang dipimpinnya tersebut telah melakukan protokol kesehatan COVID-19.
"Bagi para santri yang baru balik dari kampung, maka kami mengisolasi mandiri mereka selama 15 hari, begitu juga dengan para dewan guru, juga demikian," kata ulama yang akrab disapa Lem Faisal.
Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh itu juga menyampaikan keinginannya agar santri selalu sehat, tidak terkendala masalah kesehatan, agar mereka tenang dalam proses belajar mengajar.
Kata Lem Faisal, santri tidak perlu takut terhadap tes cepat, karena tes tersebut hanya untuk mengecek kondisi kesehatan seseorang. Apabila hasil nanti dikabarkan reaktif, maka perlu dikonfirmasi ke tes sampel swab denga metode PCR untuk membuktikan positif COVID-19 atau tidak.
"Masalah kesehatan maka kita serahkan kepada pihak yang mengerti persoalan kesehatan," ujar Lem Faisal.
Pelaksanaan tes cepat perdana di dayah itu dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, Asisten I Pemerintah Kabupaten Aceh Besar Abdullah, serta Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020