Pemerintah Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh pada tahun 2021 akan membina satu gampong percontohan dengan produk “Jingki ie” dalam upaya memenuhi kebutuhan air untuk sawah tadah hujan.

“Aceh memiliki lahan pertanian yang luas, namun ada yang masih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya, sehingga saat kemarau panjang petani mengalami gagal panen,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Aceh, Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Kamis.

Iswanto menjelaskan gampong/desa yang akan dibina oleh Pemerintah Aceh tersebut pada tahun 2021 adalah Gampong Cot Jrat, Kecamatan Kuta Juang, Bireuen dengan produk andalan jingki Ie.

Ia mengatakan melalui Posyantekdes dan BUMG, masyarakat dapat memproduksi “Jingki ie" dengan kualitas dan produktivitas kinerja yang lebih baik, sehingga produk ini dapat dipasarkan ke seluruh Aceh.

Iswanto berharap kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif pada peluang lapangan kerja di Aceh dan menurunkan tingkat kemiskinan di gampong dengan pemanfaatan lahan-lahan produktif tadah hujan secara masif di seluruh Aceh.

"Kita sangat mendukung kegiatan inovatif dari masyarakat, kita sebagai Pemerintah siap membina dan mengembangkan potensi masyarakat," kata Iswanto. 

Syukri salah seorang warga Gampong Cot Jrat yang telah berhasil mengembangkan "Jingki Ie" juga mengatakan melalui dana desa ia mampu memproduksi sendiri Pompa Hidram atau pompa yang di beri nama “Jingki ie”. “Jingki ie” tersebut mampu memompa air dari sumbernya ke areal sawah tadah hujan seluas ±20 Ha tanpa menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun tenaga listrik.

Alat tersebut dikembangkan oleh Syukri yang juga menjabat sebagai ketua Posyantekdes dengan peralatan yang serba sederhana melalui dukungan dana desa. Pompa hidram tersebut sudah dipergunakan oleh beberapa gampong antara lain gampong Blang Tingkeum Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen dengan sumber air dari gampong tetangga, sehingga para petani gampong Blang Tingkeum sudah dapat menanam padi 2-3 kali setahun. 

Syukri, mengungkapkan ia bersama tim di tahun 2021 akan kembali mengembangkan Pompa Hidram generasi baru tanpa limbah sehingga cocok digunakan oleh PDAM baik dari sumber air permukaan maupun sumur, tanpa air terbuang sebagai limbah.

Direktur BUMG GEMA Gampong Cot Jrat Muhammad Diah menyampaikan penjualan Pompa Hidram dilakukan oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dengan harga berkisar Rp40-50 juta per unit dan siap pasang ke lokasi. 

"Saat ini Posyantekdes sedang menyelesaikan pesanan 6 unit Pompa Hidram baru," katanya.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020