Pemerintah Kota Banda Aceh menyatakan terus memperketat pengawasan, seiring terjadinya penambahan warga yang positif terpapar COVID-19 di daerah  tersebut telah mencapai 40 orang. 

Wali kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda  Aceh, Jumat, mengatakan Pemko gencar melakukan razia sekaligus sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan kepada warga, dalam menyikapi penambahan kasus tersebut.

"Razia oleh Muspika di seluruh kecamatan, menyemprot desinfektan, tes swab, penjagaan di desa dan sosialisasi protokol kesehatan," kata Aminullah.

Data Dinas Kesehatan Aceh pada Jumat (17/7), menyampaikan bahwa Banda Aceh mencatat 40 kasus COVID-19, diantaranya 19 orang telah sembuh, dua orang meninggal dunia, dan selebihnya masih dalam penanganan medis.

Aminullah mengatakan Pemko tidak lengah dan terus memperketat pengawasan warga. Bahkan, pihaknya juga meminta pemilik hotel untuk melakukan tes cepat (rapid test) terhadap setiap tamunya.

Begitu juga, kata Aminullah, aktivitas di warung kopi atau cafe yang menciptakan keramaian. Kata dia, pihaknya akan terus melakukan razia, sekaligus sosialisasi penerapan protokol kesehatan.

"Kita akan memanggil pemilik hotelu untuk meminta rapid test terhadap tamu. (Warkop dan cafe) kita tetap razia dan kita beri imbauan penerapan protokol kesehatan," katanya.

Selama ini, Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk melakukan uji sampel usap (swab) massal terhadap 1.300 warga. 

Hingga kini, kata dia, 802 warga telah menjalani tes usap gratis dengan metode PCR tersebut, dan hasilnya lima orang di antaranya terinfeksi COVID-19. Tapi kelima warga itu juga telah dinyatakn sembuh.

"Kita akan terus tes swab gratis untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 ini," kata Aminullah.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020