Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan strategi nasional kecerdasan artifisial dan katalog elektronik sektor produk inovasi pada perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25.
"Strategi nasional kecerdasan artifisial yang merupakan arah kebijakan nasional tahun 2020-2045 memuat area fokus dan bidang prioritas teknologi kecerdasan artifisial bagi kementerian, lembaga, daerah dan pemangku kepentingan lainnya," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dalam acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 yang ditayangkan dalam jaringan, Jakarta, Senin.
Menristek Bambang mengatakan lima program prioritas dari strategi nasional kecerdasan artifisial Indonesia, yakni layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas.
Salah satu program dari kecerdasan artifisial saat ini adalah sistem kecerdasan artifisial untuk pendeteksian COVID-19.
Sementara terkait katalog elektronik sektor produk inovasi, Kemristek bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Bara/Jasa Pemerintah (LKPP) mewadahi pemasaran atau hilirisasi dari produk inovasi Indonesia yang telah lulus uji kesiapterapan teknologi dan inovasi, telah diproduksi, mengantongi perizinan serta siap edar.
Dari katalog elektronik itu, dapat ditemukan produk-produk inovasi Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.
Peringatan Hakteknas ke-25 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang Agustus sampai November 2020, mulai dari peluncuran produk penelitian dan inovasi strategis, seminar hingga bakti inovasi.
Hakteknas ke-25 mengusung tema "Inovasi sebagai Solusi" dengan sub tema keunggulan riset dan inovasi untuk meningkatkan kemandirian Bangsa Indonesia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Strategi nasional kecerdasan artifisial yang merupakan arah kebijakan nasional tahun 2020-2045 memuat area fokus dan bidang prioritas teknologi kecerdasan artifisial bagi kementerian, lembaga, daerah dan pemangku kepentingan lainnya," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dalam acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 yang ditayangkan dalam jaringan, Jakarta, Senin.
Menristek Bambang mengatakan lima program prioritas dari strategi nasional kecerdasan artifisial Indonesia, yakni layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas dan kota cerdas.
Salah satu program dari kecerdasan artifisial saat ini adalah sistem kecerdasan artifisial untuk pendeteksian COVID-19.
Sementara terkait katalog elektronik sektor produk inovasi, Kemristek bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Bara/Jasa Pemerintah (LKPP) mewadahi pemasaran atau hilirisasi dari produk inovasi Indonesia yang telah lulus uji kesiapterapan teknologi dan inovasi, telah diproduksi, mengantongi perizinan serta siap edar.
Dari katalog elektronik itu, dapat ditemukan produk-produk inovasi Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.
Peringatan Hakteknas ke-25 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang Agustus sampai November 2020, mulai dari peluncuran produk penelitian dan inovasi strategis, seminar hingga bakti inovasi.
Hakteknas ke-25 mengusung tema "Inovasi sebagai Solusi" dengan sub tema keunggulan riset dan inovasi untuk meningkatkan kemandirian Bangsa Indonesia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020