Fenomena awan hitam mirip gelombang tsunami yang melanda Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh sepanjang Senin menjadi perbincangan hangat masyarakat di Aceh karena menggemparkan masyarakat.

Pasalnya, gumpalan awan hitam pekat yang dilapisi warna putih dibagian atasnya menimbulkan ketakutan bagi masyarakat di daerah ini, karena bentuknya menakutkan.

“Kami juga sempat takut melihat awan yang begitu hitam pekat, menakutkan sekali. Jarang ada peristiwa seperti ini,” kata Sabrina, warga Meulaboh, Senin.

Hal senada juga diungkapkan Maulana, warga Meulaboh, yang mengaku sempat mengabadikan fenomena alam tersebut kala Senin pagi dan petang.

Menurutnya, fenomena awan tersebut menjadi perbincangan hangat masyarakat dan menjadi trending media sosial karena bentuknya yang aneh dan menakutkan.
Fenomena awan hitam mirip gelombang tsunami yang terekam kamera amatir warga di atas langit dengan latar Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Senin (10/8/2020) pagi. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena awan Arcus yang menyelimuti sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh pada Senin pagi tidak perlu disikapi secara berlebihan atau pun secara panik.

“Ini merupakan awan rendah yang termasuk single level, awan ini pertama kali terbentuk 1-2 jam, biasanya awan ini akan menyebabkan angin kencang,” kata prakirawan BMKG stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Rezky Prasetya Hartiwi Senin.

Ia menjelaskan, fenomena alam tersebut harus disikapi oleh masyarakat secara waspada.

Menurutnya, apabila awan tersebut muncul di langit, maka yang perlu dilakukan oleh masyarakat yaitu menjauhi pohon yang tinggi, tenda atau benda yang gampang rubuh saat terjadinya angin kencang.

Bahkan masyarakat diimbau tidak berada di luar rumah apabila fenomena awan Arcus muncul.

“Biasanya awan ini akan hilang setelah terjadinya hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap waspada,” kata Rezky menjelaskan.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020