Pengawasan terhadap pengungsi Rohingya di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandang Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe akan diperketat pasca kaburnya satu dari total 99 jiwa imigran Myanmar pada Sabtu (8/8).
"Penjagaan dan pengawasan ditempat penampungan sementara akan lebih diperketat pasca kaburnya satu imigran Myanmar etnis Rohingya bernama Tasfiah Binti Salamatullah (17),"kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kabag Ops Kompol Adi Sopyan, Selasa (11/8).
Dikatakan Adi, gadis remaja tersebut diketahui sudah tidak berada lagi di lokasi penampungan sementara pada saat dilakukan pengecekan oleh petugas penjagaan sekitar pukul 05.00 WIB.
"Dia (Tasfiah) diduga kabur dengan memanfaatkan kelengahan petugas penjagaan,"katanya.
Ia menambahkan, saat ini polisi bersama TNI, satgas penanganan Rohingya dan UNRHC masih melakukan penyelidikan terkait kabutnya satu pengungsi Rohingya tersebut, namun hingga saat ini pihaknya belum mengetahui keberadaannya.
"Upaya penyelidikan masih terus kita lakukan hingga hari keempat kaburnya Tasfiah. Kuat dugaan kaburnya ke arah timur atau arah Medan,"katanya.
Ia menyebutkan, informasi yang didapat dari sejumlah pengungsi Rohingya lainnya bahwa beberapa hari sebelum kabur, Tasfiah sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui handphone. Dan kemungkinan orang tersebut adalah tunangan Tasfiah yang berada di Malaysia.
"Dia memiliki tunangan di Malaysia dan kuat dugaan dibawa kabur oleh tunangannya. Semoga saja cepat diketahui keberadaannya,"kata Kompol Adi Sopyan.
Dikatakannya, dengan kaburnya satu pengungsi tersebut, kegiatan di penampungan sementara masih berjalan normal seperti biasanya. Namun penjagaan lebih diperketat.
"Petugas sudah memasang CCTV dibeberapa sudut ruangan di tempat penampungan sementara pengungsi Rohingya. Hal itu dilakukan dalam upaya memperketat pengawasan agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Penjagaan dan pengawasan ditempat penampungan sementara akan lebih diperketat pasca kaburnya satu imigran Myanmar etnis Rohingya bernama Tasfiah Binti Salamatullah (17),"kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kabag Ops Kompol Adi Sopyan, Selasa (11/8).
Dikatakan Adi, gadis remaja tersebut diketahui sudah tidak berada lagi di lokasi penampungan sementara pada saat dilakukan pengecekan oleh petugas penjagaan sekitar pukul 05.00 WIB.
"Dia (Tasfiah) diduga kabur dengan memanfaatkan kelengahan petugas penjagaan,"katanya.
Ia menambahkan, saat ini polisi bersama TNI, satgas penanganan Rohingya dan UNRHC masih melakukan penyelidikan terkait kabutnya satu pengungsi Rohingya tersebut, namun hingga saat ini pihaknya belum mengetahui keberadaannya.
"Upaya penyelidikan masih terus kita lakukan hingga hari keempat kaburnya Tasfiah. Kuat dugaan kaburnya ke arah timur atau arah Medan,"katanya.
Ia menyebutkan, informasi yang didapat dari sejumlah pengungsi Rohingya lainnya bahwa beberapa hari sebelum kabur, Tasfiah sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui handphone. Dan kemungkinan orang tersebut adalah tunangan Tasfiah yang berada di Malaysia.
"Dia memiliki tunangan di Malaysia dan kuat dugaan dibawa kabur oleh tunangannya. Semoga saja cepat diketahui keberadaannya,"kata Kompol Adi Sopyan.
Dikatakannya, dengan kaburnya satu pengungsi tersebut, kegiatan di penampungan sementara masih berjalan normal seperti biasanya. Namun penjagaan lebih diperketat.
"Petugas sudah memasang CCTV dibeberapa sudut ruangan di tempat penampungan sementara pengungsi Rohingya. Hal itu dilakukan dalam upaya memperketat pengawasan agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020