Pengurus Provinsi (Pengprov) Squash Aceh terus berupaya mengembangkan cabang olahraga tersebut sebagai persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
"Kami terus berupaya mengembangkan olahraga skuas. Apalagi pada PON 2024, Aceh bersama Sumatera Utara menjadi tuan rumah. Sebagai tuan rumah, target kami medali emas," kata Ketua Pengprov Squash Aceh Husaini di Banda Aceh, Kamis.
Husaini menyebut skuas merupakan cabang olahraga baru di Aceh, kendati olahraga ini sudah ada sejak zaman kolonial. Cabang olahraga ini juga dipertandingkan di PON. Terakhir di PON 2016, sedangkan PON 2021 di Papua tidak dipertandingkan.
Husaini mengatakan pengembangan olahraga skuas dilakukan dengan memperkenalkan kepada masyarakat dengan membentuk pengurus di tingkat kabupaten/kota. Dari 23 kabupaten/kota, sudah terbentuk enam pengurus cabang.
Selain pengurus cabang, kata Husaini, pihaknya juga berupaya menghadirkan lapangan-lapangan skuas di Aceh. Saat ini, lapangan skuas di Aceh baru satu, yakni di Lhokseumawe. Lapangan ada karena digunakan pekerja asing di perusahaan minyak gas asing untuk memainkan olahraga skuas.
"Kehadiran lapangan inilah yang terus kami upayakan, sehingga olahraga skuas bisa berkembang. Semakin banyak peminat olahraga ini, maka akan semakin baik persiapan PON 2024," kata Husaini.
Menyangkut dengan lapangan tersebut, Husaini menyebutkan pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan Universitas Syiah Kuala. Perguruan tinggi itu memiliki bangunan bekas Sekolah Guru Olahraga (SGO) yang bisa digunakan lapangan skuas.
"Yang penting ada gedungnya. Kalau bangun gedung, kan butuh anggaran besar. Jadi, kami minta pinjam pakai gedung SGO. Permintaan kami sedang dalam proses. Kami berharap ada respons, sehingga Aceh memiliki lapangan skuas," kata Husaini.
Selain dengan universitas, Husaini menyebutkan pihaknya juga menjajaki kehadiran lapangan skuas dengan kalangan pengusaha olahraga. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena dinilai belum menguntungkan.
"Kendati begitu, kami terus berupaya menghadirkan lapangan skuas di Aceh, sehingga cabang olahraga ini bisa berkembang dan menjadi andalan bagi Aceh pada PON," kata Husaini.
Terkait dengan atlet, kata Husaini, Pengprov Squash Aceh memiliki dua atlet binaan. Keduanya sudah dikirim ke kejuaraan tingkat nasional seperti Piala Jawa Barat.
"Saat ini, kedua atlet skuas Aceh tersebut berlatih di Jakarta. Selain dua orang tersebut, kami juga berupaya melahirkan atlet-atlet lainnya, termasuk memperjuangkan skuas dipertandingkan di pekan olahraga daerah," kata Husaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Kami terus berupaya mengembangkan olahraga skuas. Apalagi pada PON 2024, Aceh bersama Sumatera Utara menjadi tuan rumah. Sebagai tuan rumah, target kami medali emas," kata Ketua Pengprov Squash Aceh Husaini di Banda Aceh, Kamis.
Husaini menyebut skuas merupakan cabang olahraga baru di Aceh, kendati olahraga ini sudah ada sejak zaman kolonial. Cabang olahraga ini juga dipertandingkan di PON. Terakhir di PON 2016, sedangkan PON 2021 di Papua tidak dipertandingkan.
Husaini mengatakan pengembangan olahraga skuas dilakukan dengan memperkenalkan kepada masyarakat dengan membentuk pengurus di tingkat kabupaten/kota. Dari 23 kabupaten/kota, sudah terbentuk enam pengurus cabang.
Selain pengurus cabang, kata Husaini, pihaknya juga berupaya menghadirkan lapangan-lapangan skuas di Aceh. Saat ini, lapangan skuas di Aceh baru satu, yakni di Lhokseumawe. Lapangan ada karena digunakan pekerja asing di perusahaan minyak gas asing untuk memainkan olahraga skuas.
"Kehadiran lapangan inilah yang terus kami upayakan, sehingga olahraga skuas bisa berkembang. Semakin banyak peminat olahraga ini, maka akan semakin baik persiapan PON 2024," kata Husaini.
Menyangkut dengan lapangan tersebut, Husaini menyebutkan pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan Universitas Syiah Kuala. Perguruan tinggi itu memiliki bangunan bekas Sekolah Guru Olahraga (SGO) yang bisa digunakan lapangan skuas.
"Yang penting ada gedungnya. Kalau bangun gedung, kan butuh anggaran besar. Jadi, kami minta pinjam pakai gedung SGO. Permintaan kami sedang dalam proses. Kami berharap ada respons, sehingga Aceh memiliki lapangan skuas," kata Husaini.
Selain dengan universitas, Husaini menyebutkan pihaknya juga menjajaki kehadiran lapangan skuas dengan kalangan pengusaha olahraga. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil karena dinilai belum menguntungkan.
"Kendati begitu, kami terus berupaya menghadirkan lapangan skuas di Aceh, sehingga cabang olahraga ini bisa berkembang dan menjadi andalan bagi Aceh pada PON," kata Husaini.
Terkait dengan atlet, kata Husaini, Pengprov Squash Aceh memiliki dua atlet binaan. Keduanya sudah dikirim ke kejuaraan tingkat nasional seperti Piala Jawa Barat.
"Saat ini, kedua atlet skuas Aceh tersebut berlatih di Jakarta. Selain dua orang tersebut, kami juga berupaya melahirkan atlet-atlet lainnya, termasuk memperjuangkan skuas dipertandingkan di pekan olahraga daerah," kata Husaini.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020