Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin yang akrab disapa Chek Zainal menyatakan, profesi tukang atau tenaga kontruksi lebih menjanjikan lewat sertifikasi, khususnya bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar bisa bersaing di masa mendatang.

"Selain untuk meningkatkan SDM para tukang, dengan sertifikat yang ada tentu saja para peserta punya kesempatan bersaing dengan tenaga kerja dari luar untuk mengisi lowongan pada proyek-proyek yang ada di Aceh, bahkan luar Aceh," ucap Chek Zainal di Banda Aceh, Jumat.

Wakil wali kota mengatakan, melalui tahapan pembekalan dan uji sertifikasi tenaga kontruksi tersebut pihaknya menilai sangat bermanfaat, terutama sebagai peningkatan sumber daya manusia khususnya di bidang kontruksi.

Karena, lanjut Zainal, melalui kegiatan tersebut dapat membangun pemahaman dan kesadaran, bahwa membangun infrasturtur sesuai standar sangatlah penting, dan hal itu bisa dimulai dari peningkatan SDM-nya.

"Saya punya pengalaman saat menjalankan ibadah haji tahun lalu di Arab Saudi. Saya bertemu dengan seorang tukang dari Aceh Selatan. Ia bisa bekerja di sana dengan merenovasi Masjidil Haram. Tentu saja, ia memiliki sertifikasi. Saya yakin tukang kita juga bisa mencapai level itu, asal mau mengembangkan kapasitas diri," ujar Chek Zainal.

Ia menyebut, dewasa ini dengan pembangunan infrastruktur yang terus berkembang, maka profesi tukang alias tenaga kontruksi sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang sangat bagus.

Menurutnya, saat ini profesi tukang tidak bisa dipandang sebelah mata dan dianggap remeh. Apa lagi terkesan sebagai buruh kasar, karena pekerjaan di bidang kontruksi sangat menjanjikan bagi masa depan.

Seperti diketahui, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, secara resmi membuka kegiatan pembekalan dan sertifikasi ketrampilan tenaga konstruksi yang diikuti 50 orang tukang berasal dari tiga gampong (desa), yakni Seutui, Geuceu Meunara, dan Lambhuk di Gedung ITLC, Banda Aceh, Kamis (13/8).

Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) dan Program "KOTAKU" Banda Aceh dengan pihak Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Banda Aceh.

"Tukang tidak bisa dianggap sebagai buruh kasar. Profesi ini sangat menjanjikan, jangan pernah anggap remeh. Harus digeluti secara serius, dan terus berupya mengembangkan ketrampilan diri," kata mantan anggota DPR Aceh ini.

Kepala Balai Jasa Kontruksi Wilayah I Aceh, Ir M Hilal MT, mengatakan, kegiatan kegiatan tersebut merupakan upaya pihaknya untuk menyertifikasi tenaga pelaksana kontruksi dengan harapan ke depannya hadir mutu pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.

Ia mengaku, pembekalan dan uji sertifikasi ini merupakan tindaklanjut dari Peraturan Menteri (Permen) PUPR terkait jasa kontruksi, dimana semua pekerjaan yang dilelang atau penunjukan langsung, pekerjanya wajib bersertifikasi.

"Kami mengharapkan kepada pemko agar dapat terus menjalin kerjasama dalam meningkatkan kualitas SDM. Kedepan, kegiatan serupa juga dapat belanjut untuk pengembangan SDM-SDM di bidang yang lain," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020