Pemerintah Aceh bersama dengan PT Pertamina MOR I menempel stiker di kendaraan umum dan pribadipengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam upaya mengatasi antrian dan penyaluran tepat sasaran.

“Program strickering BBM bersubsidi itu sangat penting diterapkan, sehingga jelas pemanfaatannya dan subsidi ini dinikmati langsung oleh masyarakat yang berhak,” kata Asisten II Setda Aceh, T Ahmad Dadek di Aceh Besar, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peluncuran program stiker bersubsidi yang berlangsung di SPBU Lamssayeun Aceh Besar dan serentak di seluruh Aceh yang turut dihadiri General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur, Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, M Roby Hervindo, Sales Area Manager Branch Aceh, Ferry Pasalini dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto

Ia menjelaskan program tersebut dijalankan berdasarkan Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor: 540/9186 tahun 2020 tentang program Stikering pada Kenderaan sebagai Strategi Untuk Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) yang Tepat Sasaran.

Menurut Dadek kesadaran masyarakat Aceh masih sangat rendah untuk beralih menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan, sehingga membuat antrian panjang di SPBU serta menimbulkan potensi penggunaan bahan bakar Premium dan Solar Subsidi melebihi kuota yang telah ditetapkan BPH Migas.

Dadek berharap, jika program tersebut berjalan lancar, bersama Pertamina, pemerintah siap mengembangkan program serupa untuk elpiji bersubsidi isi 3 kilogram. 

Kepala Dinas ESDM, Mahdinur, mengatakan antrian panjang kendaraan yang membeli Premium dan Solar Subsidi hampir setiap hari terjadi di SPBU, di mana kendaraan yang mengantri tersebut kebanyakan kendaraan keluaran terbaru dan kendaraan yang tidak berhak.
 
“Kita berharap stickering ini dapat mengurangi antrian BBM bersubsidi sehingga BBM bersubsidi dapat dinikmati oleh masyarakat kecil yang lebih membutuhkan,” kata Mahdinur.

Program pemasangan stiker di kendaraan roda empat dilakukan dengan mengadopsi program pemasangan stiker di rumah-rumah masyarakat kurang mampu yang menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) Kementerian Sosial Indonesia.

General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh untuk memasang stiker di kendaraan bermotor sebagai penanda mereka yang berhak menggunakan BBM bersubsidi. 

“Langkah ini menjadi terobosan baru dan  pertama di Indonesia. Program ini juga bisa ditiru oleh provinsi lainnya sehingga masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi tidak kehilangan haknya," kata Iriandus.

Iriandus berharap dengan program stickering tersebut dapat menjaga kuota BBM Subsidi sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, serta membuat masyarakat semakin sadar untuk menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M Roby Hervindo menyebutkan berdasarkan data konsumsi Biosolar dan Premium di Aceh pada tahun 2019 menunjukkan tren melebihi kuota yakni konsumsi Biosolar mencapai 359 juta liter, melebihi kuota 351 juta liter dan konsumsi Premium sebanyak 377 juta liter sedangkan kuotanya hanya 337 juta liter.

Adapun penyaluran Premium dan Biosolar hingga Juli 2020 sudah sebanyak 97 juta liter dan 198 juta liter atau sebesar 51 persen untuk Premium dan 55 persen untuk Biosolar dari kuota 2020. 

“Kami berharap melalui program tersebut dapat mengurangi antrian biosolar dan premium di SPBU dan penyalurannya tepat sasaran,” katanya.

Sales Area Manager Branch Aceh, Ferry Pasalini menyebutkan pemasangan stiker tersebut dilaksanakan serentak di 126 SPBU di Aceh yang akan berlangsung selama tujuh hari, kecuali Sabang dan Simeulue.

“Dalam kegiatan ini kita menyediakan 156 ribu stiker secara gratis yang akan dipasangkan secara permanen di kaca depan mobil, bertuliskan: Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-pura Tidak Mampu, untuk kendaraan yang memakai premium. Sedangkan mobil memakai solar akan ditempeli stiker bertuliskan Subsidi Untuk Rakyat, Bukan Untuk Para Penimbun Yang Jahat,” kata Ferry yang turut didampingi Ketua Hiswana Migas Aceh, Faisal Budiman.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020