Kudus, 5/9 (Antaraaceh) - Semangat gadis Aceh, Sabilla Yanis, untuk menggapai impiannya menjadi pemain kelas dunia cukup besar, terbukti demi mendapatkan beasiswa di PB Djarum Kudus harus rela "mondok" di kota yang mempunyai julukan Kota Kretek itu.

Sabilla yang saat ini berusia 11 tahun, harus rela berpisah dengan kedua orang tuannya yang saat ini masih tinggal di Meulaboh. Gadis yang juga menjadi korban bencana tsunami itu sudah hampir setahun di Kudus.

"Hampir setahun saya sendiri di sini. Dulu saya diantar ibu. Tapi langsung pulang lagi ke Aceh," kata Sabilla usai menjalani audisi tahap pertama Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 di GOR Jati, Kudus, Jumat.

Keikutsertaannya di Audisi Umum Djarum Beasiswa merupakan yang kedua. Pada tahun sebelumnya, pemain yang selama di Aceh bernaung di klub Teuku Umar masih kurang beruntung sehingga belum mendapatkan beasiswa.

Bemodal kegagalan diaudisi pertama, Sabilla memutuskan untuk pindah ke Kudus dan mondok di salah satu tempat untuk berlatih bermain bulu tangkis yaitu PB Taurus. Disitulah gadis Aceh itu digembleng oleh pelatihnya.

"Saya ingin membuat kedua orang tua saya bangga. Makanya saya terus berlatih sebelum turun diaudisi ini. Saya pengen menjadi juara dunia," katanya dengan penuh semangat.

Saat menjalani audisi tahap pertama, Sabilla bermain dengan tenang. Teknik bermainnya jauh berbeda dengan lawan seusianya. Bahkan, saat bertanding terus mendapatkan dukungan dari teman-temannya yang berada dipinggir lapangan.

Tiket audisi tahap kedua akhirnya didapat. Pada tahap kedua, Sabilla bertekad bermain lebih baik lagi supaya tidak terhenti seperti audisi tahun sebelumnya. Pihaknya menilai persaingan saat ini lebih ketat karena lawan juga sudah mempersiapkan diri dengan baik.

Pemain yang juga mencoba peruntungan di audisi adalah Ilham Rahmad Najir. Jika Sabilla berasal dari Aceh, pemain putra kelahiran 3 Juli 2002 itu berasal dari Tual, Maluku. Ilham juga ingin lolos audisi dan akan merealisasikan cita-citanya sebagai pemain kelas dunia.

"Saya ingin sekali lolos audisi. Dengan lolos audisi saya berpeluang bermain dibanyak kejuaraan baik nasional maupun internasional. Makanya saya akan berusaha," kata Ilham di sela audisi.

Sementara itu salah satu juri audisi yang juga legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti mengatakan, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan ada sedikitnya 10 pemain tunggal putri yang memiliki bakat.

"Saya melihat beberapa pemain sudah bagus baik cara bermain, memegang raket hingga mengantisipasi tekanan. Teknik mereka bagus meski ada pula yang baru tahap belajar," katanya.

Menurut dia, bakat yang dimiliki oleh seorang atlet jika ditangani dengan baik berpeluang besar berkembang. Kondisi ini akan mempermudah pelatih mengarahkannya. Dengan demikian kesempatan menjadi pemain kelas dunia akan lebih terbuka.

Pewarta : Bayu Kuncahyo

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014