Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dalam upaya pengendalian COVID-19 di Aceh. 

"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Forkopimda Aceh, Forkopimda Kabupaten/Kota, dokter, perawat serta tenaga kesehatan lainnya, para ulama, seluruh tokoh masyarakat, dan TNI/Polri yang telah bekerja keras dan tidak kenal waktu, dengan penuh dedikasi dalam upaya pengendalian COVID-19 di Aceh," kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Kamis. 

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka pertemuan virtual memperingati 70 Tahun Taman Iskandar Muda, dengan tema "Silaturrahim Hijriah Taman Iskandar Muda; Hikmah Covid-19 dan Tantangan bagi Aceh".

Ia menjelaskan sebagai muslim, setiap bencana datang tentu akan menguatkan sandaran vertikal dan sekaligus akan membentuk kesadaran teologis kaum muslim sebagai makhluk Allah.

"Sebagai masyarakat yang terkenal religius, masyarakat Aceh pasti yakin dan percaya bahwa bencana atau musibah yang terjadi akan dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT betapa tidak berdayanya kita di hadapan Allah SWT.," kata Nova. 

Keyakinan tersebut, akan menjadi sandaran vertikal kaum muslim bahwa Allah mendatangkan bencana sebagai ujian sekaligus sebagai peringatan supaya kembali kepada jalan yang benar.

Bencana kemanusiaan tersebut juga akan semakin menguatkan kesadaran agar masyarakat Aceh dapat membangun kesiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, baik bencana alam maupaun bencana non alam seperti pandemi COVID-19.

Nova juga menjelaskan, dalam menyikapi ancaman tersebut, berbagai langkah strategis telah dilakukan, dari persiapan teknis sampai sosialisasi kepada masyarakat.

"Sejak awal merebaknya Virus Corona hingga sekarang, Pemerintah Aceh telah mengambil berbagai langkah dan kebijakan dalam penanganan COVID-19," kata Nova. 

Ada pun sejumlah langkah tersebut seperti memulangkan mahasiswa dan warga Aceh di China, menunjuk 13 Rumah Sakit Rujukan, menyediakan sarana dan prasarana kesehatan penanganan COVID-19, menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) hingga melakukan refocusing APBA 2020 untuk penanganan COVID-19.

Selain itu pihaknya juga menggagas aksi donor darah ASN untuk menangani kelangkaan darah akibat Pandemi, menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19 secara ekonomi dan kepada petugas medis, mengendalikan pergerakan orang di 4 pintu masuk perbatasan Aceh-Sumut dan mencanangkan Gerakan Aceh Mandiri Pangan (GAMPANG) untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat Pandemi yang berkepanjangan.

Kemudian pemanfaatan kembali gedung RSUDZA lama untuk menyiapkan ruang PINERE dengan total kapasitas 170 tempat tidur, serta mendorong Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk menyisihkan 10 persen kapasitas rumah sakit umum daerah untuk ruang PINERE yang akan merawat pasien COVID-19 dengan kategori ringan sampai sedang," kata Nova. 

Pemerintah Aceh juga telah memfungsikan asrama BPSDM Aceh dan Asrama Haji Embarkasi Aceh sebagai ruang observasi bagi kasus positif COVID-19 tanpa gejala (OTG), dengan total kapasitas 388 tempat tidur; serta melahirkan berbagai kebijakan lain dalam penanganan covid-19 di Aceh. 

Nova mengakui, menghadapi pandemi COVID-19 bukanlah hal yang mudah banyak tantangan yang harus dihadapi, apalagi Virus Corona ini merupakan virus baru, sehingga kita harus melakukan berbagai hal antisipasi untuk menanganinya.

Nova juga mengatakan, Pemerintah Aceh dalam menangani Pandemi COVID-19 ini tidak berjalan sendiri, karena berbagai pihak turut andil secara bersama-sama dalam menangani dan mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah Pembicara seperti Menteri Agama RI, Jend (Purn) TNI Fachrul Razy, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil, Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar.

Acara tersebut juga menghadirkan sejumlah tokoh sebagai naarasumber, seperti Mustafa Abubakar Menteri BUMN 2009-2012, Dr. HC. H. Adnan Ganto, Bankir International, Penasehat Ekonomi Pemerintah Indonesia, Azwar Abubakar, Menteri PAN RB 2012-2014; H. M.Nasir Djamil, Ketua Forbes DPR/DPD RI asal Aceh, Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal dan Hammam Riza, Mayjen TNI (Purn) Sulaiman AB; Prof Ahmad Humam Hamid, Pengamat Sosial dan Guru Besar Unsyiah Banda Aceh dan Prof Bachtiar Ali, Pakar Komunikasi UI.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020