Jakarta, 3/9 (Antaraaceh) - Naiknya suhu akibat pemanasan global menyebabkan munculnya hama penggerek yang mengakibatkan menurunnya produksi kopi, menjadi tantangan bagi petani kopi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh.

"Suhu semakin panas, hama semakin banyak seperti penggerek batang dan penggerek dua jadi produksi kopi menurun," kata Asisten I Pemkab Aceh Tengah Muhammad Syukri di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Syukri disela-sela pameran kopi Gayo dan batu giok Aceh pada acara Didong Senayan 2 di gedung Nusantara V komplek DPR MPR RI Jakarta.

Syukri mengatakan, akibat suhu yang semakin panas maka banyak biji kopi yang rusak sehingga produksi kopi menurun.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim tersebut salah satunya dengan mempersiapkan penangkal hama berupa jebakan hama yang dubuat secara tradisional tapi efektif.

"Jadi kita gunakan botol air mineral yang diisi zat kimia untuk menarik hama, sehingga hama tidak tertarik pada buah kopi," ucapnya.

Selain itu, penyuluhan kepada petani juga terus dilakukan, sehingga pengetahuan mengenai perkebunan kopi semakin bertambah.

Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu daerah sentra produksi kopi jenis arabika sengan luas lahan sekitar 48 ribu hektare dengan produksi rata-rata mencapai 25 ribu ton per tahun.

Sebagain besar penduduk Aceh Tengah menggantungkan hidup dari bertani kopi yaitu mencapai 36 ribu kepala keluarga atau 80,18 persen dari total penduduk Aceh Tengah yang berjumlah 214 ribu jiwa.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014