Tapaktuan, 11/9 (Antaraaceh) - Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra mengajak masyarakat petani menggalakkan kembali menanam bawang merah dengan cara memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang masih kosong atau terlantar.
Ia mengatakan, ketersediaan bawang merah saat ini di pasar dinilai semakin hari semakin berkurang sehingga tidak sanggup lagi memenuhi permintaan konsumen terus meningkat. Kondisi itu telah memaksa pemerintah pusat untuk menerapkan kebijakan impor bawang merah.
"Jika kita amati selama ini, grafik permintaan bawang merah di pasar semakin hari semakin tinggi, sehingga telah megakibatkan persediaan atau stoknya semakin berkurang atau menipis, bahkan disaat moment hari-hari tertentu pasar tidak sanggup lagi memenuhi permintaan konsumen terhadap bawang merah tersebut," ujarnya.
Bupati menilai bawang merah memiliki peran penting atau sangat strategis terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti untuk bumbu masak serta keperluan lainnya.
Maka atas dasar itulah, kata Bupati, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Aceh Selatan supaya menggalakkan kembali menanam bawang merah di wilayahnya masing-masing, sebab selain komoditi tersebut mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi juga karena saat ini cukup banyak lahan kosong atau terlantar yang membentang luas, mulai dari Kecamatan Trumon Timur sampai Labuhan Haji Barat yang belum digarap atau dimanfaatkan secara maksimal.
Memang, ujar Bupati, sebuah kondisi yang miris atau sangat aneh dan lucu terjadi di negeri ini, sebab dengan kondisi ekonomi masyarakat petaninya yang masih tergolong lemah, tapi pemerintah pusat justru mengambil kebijakan mengimpor bawang merah.
Padahal, untuk memenuhi kebutuhan bawang merah tersebut seharusnya pemerintah bisa menggalakkan kembali para petani untuk menanam bawang, sebab ketersediaan sumber daya alam di negeri ini cukup melimpah ruah seperti masih cukup banyak lahan-lahan kosong yang belum digarap.
Dalam rangka merespon kondisi tersebut, kata Bupati, pihaknya atas nama Pemkab Aceh Selatan telah memulai mendorong para masyarakat petani setempat untuk menggalakkan kembali menanam bawang.
"Sebagai langkah awal saya telah membuka lahan percontohan atau uji coba (demplot) untuk di tanami bawang seluas 2 hektare di Gampong (desa) Blang Kuala Kecamatan Meukek, dengan mendatangkan secara khusus petani bawang dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah," katanya.
Selain lokasi penanaman bawang, juga ada lokasi khusus pembibitan bawang dan lahan jagung. Jika ini berhasil nanti, maka program ini sebagai langkah awal untuk pengembangan bahan baku bawang dan jagung di Aceh Selatan dengan cara menyuplai bibitnya ke seluruh petani Aceh Selatan yang ingin menanam bawang," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Ia mengatakan, ketersediaan bawang merah saat ini di pasar dinilai semakin hari semakin berkurang sehingga tidak sanggup lagi memenuhi permintaan konsumen terus meningkat. Kondisi itu telah memaksa pemerintah pusat untuk menerapkan kebijakan impor bawang merah.
"Jika kita amati selama ini, grafik permintaan bawang merah di pasar semakin hari semakin tinggi, sehingga telah megakibatkan persediaan atau stoknya semakin berkurang atau menipis, bahkan disaat moment hari-hari tertentu pasar tidak sanggup lagi memenuhi permintaan konsumen terhadap bawang merah tersebut," ujarnya.
Bupati menilai bawang merah memiliki peran penting atau sangat strategis terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti untuk bumbu masak serta keperluan lainnya.
Maka atas dasar itulah, kata Bupati, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Aceh Selatan supaya menggalakkan kembali menanam bawang merah di wilayahnya masing-masing, sebab selain komoditi tersebut mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi juga karena saat ini cukup banyak lahan kosong atau terlantar yang membentang luas, mulai dari Kecamatan Trumon Timur sampai Labuhan Haji Barat yang belum digarap atau dimanfaatkan secara maksimal.
Memang, ujar Bupati, sebuah kondisi yang miris atau sangat aneh dan lucu terjadi di negeri ini, sebab dengan kondisi ekonomi masyarakat petaninya yang masih tergolong lemah, tapi pemerintah pusat justru mengambil kebijakan mengimpor bawang merah.
Padahal, untuk memenuhi kebutuhan bawang merah tersebut seharusnya pemerintah bisa menggalakkan kembali para petani untuk menanam bawang, sebab ketersediaan sumber daya alam di negeri ini cukup melimpah ruah seperti masih cukup banyak lahan-lahan kosong yang belum digarap.
Dalam rangka merespon kondisi tersebut, kata Bupati, pihaknya atas nama Pemkab Aceh Selatan telah memulai mendorong para masyarakat petani setempat untuk menggalakkan kembali menanam bawang.
"Sebagai langkah awal saya telah membuka lahan percontohan atau uji coba (demplot) untuk di tanami bawang seluas 2 hektare di Gampong (desa) Blang Kuala Kecamatan Meukek, dengan mendatangkan secara khusus petani bawang dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah," katanya.
Selain lokasi penanaman bawang, juga ada lokasi khusus pembibitan bawang dan lahan jagung. Jika ini berhasil nanti, maka program ini sebagai langkah awal untuk pengembangan bahan baku bawang dan jagung di Aceh Selatan dengan cara menyuplai bibitnya ke seluruh petani Aceh Selatan yang ingin menanam bawang," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014