Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat rata-rata konsumsi kalori penduduk di Tanah Rencong pada 2024 hanya 1.989,55 kkal per hari, belum mencukupi standar kecukupan gizi nasional yakni 2.100 kkal per kapita per hari.
“Secara rata-rata konsumsi kalori masyarakat tergolong rendah sekitar 1.989,55 kkal. Hanya golongan atas yang konsumsinya di atas 2.100 kkal,” kata Ketua Tim Statistik Sosial BPS Aceh Abdul Hakim, di Banda Aceh, Rabu.
Data BPS menunjukkan bahwa konsumsi kalori penduduk perkotaan di Aceh lebih rendah, yakni 1.922,51 kkal, dibandingkan dengan penduduk perdesaan yang mencapai 2.025,84 kkal. Namun, meskipun lebih tinggi, angka ini tetap belum memenuhi standar kecukupan kalori nasional.
Baca juga: Obesitas jadi ancaman serius remaja Indonesia, ini penyebabnya
Selain itu, konsumsi kalori penduduk Aceh juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, rata-rata konsumsi kalori mencapai 2.052,88 kkal, turun sebesar 63,30 kkal pada tahun 2024.
Abdul Hakim menilai belum tercapainya standar konsumsi kalori nasional dalam beberapa tahun terakhir kemungkinan disebabkan oleh pola makan masyarakat yang kurang bervariasi.
“Dalam beberapa tahun belum mencukupi standar bisa juga dikatakan karena kurang bervariasinya konsumsi masyarakat Aceh,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa sumber utama kalori masyarakat Aceh berasal dari padi atau nasi yang pada tahun 2024 menyumbang 852,15 kkal, diikuti makanan dan minuman jadi 423,97 kkal, minyak dan kelapa 278,92 kkal, serta ikan/udang/cumi/kerang 86,34 kkal.
“Sumber kalori terbanyak dari nasi dan ikan, konsumsi komoditi ini lebih tinggi dari rata-rata nasional,” katanya.
Meski konsumsi kalori masih di bawah standar, dia menyebutkan bahwa konsumsi protein penduduk Aceh telah memenuhi standar gizi nasional, yakni mencapai 60,64 gram per kapita per hari, lebih tinggi dari standar nasional sebesar 57 gram.
“Dilihat dari konsumsi protein yang merupakan sumber gizi penting, Aceh sudah baik mencapai 60,64 gram di atas standar nasional 57 gram,” katanya.
Baca juga: Pola makan berlebihan bisa bahayakan kesehatan saat berpuasa, begini penjelasan dokter ahli