Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke sejumlah ruangan di Puskesmas Johan Pahlawan, Kota Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat setelah satu orang paramedis yang bertugas di puskesmas setempat positif COVID-19.

“Penyemprotan disinfektan ini bertujuan untuk melakukan sterilisasi, untuk mencegah seluruh paramedis terinfeksi COVID-19,” kata Kepala Puskesmas Johan Pahlawan, Aceh Barat, Syarifah Nur, Sabtu di Meulaboh.

Menurutnya, kegiatan penyemprotan tersebut juga untuk memastikan semua peralatan medis dan lokasi Puskesmas steril dari virus, sehingga saat dioperasikan kembali pada pekan depan, diharapkan pusat kesehatan masyarakat dapat kembali bebas dari virus.

Ia juga menjelaskan, karena pelayanan di Puskesmas setempat dihentikan sementara waktu, maka pelayanan kesehatan bagi puluhan ribu masyarakat di daerah ini dialihkan ke Puskesmas Suak Ribee, Meulaboh dan Puskesmas Meureubo, Kabupaten Aceh Barat sebagai puskesmas terdekat.

Syarifah Nur juga menyatakan dari total 120 paramedis yang dilakukan pemeriksaan tes cepat, sebanyak 18 orang paramedis reaktif.

“18 paramedis yang reaktif ini juga sudah kita lakukan tes usap, sehingga nantinya bisa dipastikan apakah positif COVID-19 atau pun tidak,” kata Syarifah Nur.

Guna memutus matarantai COVID-19 di masyarakat, pihaknya juga melakukan pencarian (tracking) kepada sejumlah warga yang selama ini terlibat kontak erat dengan paramdis yang positif COVID-19 maupun reaktif, sehingga diharapkan penanggulangannya bisa segera dilakukan, katanya menuturkan.

Layanan kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, sejak Jumat hingga sepuluh hari ke depan dipastikan tutup total sementara waktu.

Hal ini dilakukan setelah satu orang paramedis yang bertugas di Puskesmas setempat, terpapar COVID-19.

"Penutupan layanan kesehatan di Puskesmas Johan Pahlawan, Meulaboh, terpaksa kami lakukan untuk memastikan tidak ada paramedis lainnya yang ikut terpapar COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah di Meulaboh, Jumat.

Menurutnya, penutupan layanan kesehatan tersebut terpaksa dihentikan sementara, setelah 18 orang dari 120 orang paramedis yang diperiksa kesehatan melalui tes cepat, diketahui memiliki gejala reaktif COVID-19.
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020