Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi menyampaikan apresiasi kepada Tim Upuh Kio yang menggagas penelitian untuk mengangkat kembali tenun Gayo yang sudah lama punah.
Sarkawi menyampaikan ide dan gagasan tersebut sangatlah brilian dan berharap tenun Gayo dapat kembali dikenal oleh masyarakat saat ini.
"Kata pertama yang ingin saya ucapkan adalah penggagas Upuh Kio luar biasa. Dengan ide atau konsep yang brilian untuk menggali budaya Gayo yang sudah punah seperti tenun Gayo," kata Sarkawi saat membuka Seminar Revitalisasi Teknologi Tradisional melalui Inovasi Kerawang Gayo di Aula Setdakab setempat, Senin.
Sarkawi berharap melalui seminar tersebut nantinya gagasan meneliti kembali tenun Gayo dapat benar-benar terwujud untuk tujuan mengangkat derajat dan martabat budaya Gayo.
Sementara penggagas sekaligus pendiri Tim Upuh Kio Peteriana Kobat menyampaikan bahwa selain didorong keinginan untuk menyelamatkan budaya Gayo pihaknya juga berkeinginan untuk bisa menjadikan tenun Gayo sebagai salah satu peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat melalui usaha kerajinan tenun Gayo.
"Kami Tim Upuh Kio bermaksud menggali kembali tenun Gayo dan mengembangkannya sebagai alternatif sumber penghasilan masyarakat, yang kami sebut dengan Revitalisasi Teknologi Tradisional melalui Inovasi Kerawang Gayo," kata Peteriana Kobat.
Perempuan yang akrab disapa Ana Kobat ini menjelaskan bahwa Upuh Kio merupakan nama salah satu jenis tenun Gayo yang pernah populer antara tahun 1925.
Menurutnya Upuh Kio kerap digunakan pada setiap upacara adat seperti adat perkawinan dan menjadi perlengkapan standar yang wajib ada pada masa itu.
"Seluruh keluarga Gayo pada masa lalu pasti memiliki kain tenun Upuh Kio," ujarnya.
Melalui seminar yang diadakan kata Ana Kobat diharapkan dapat mendokumentasikan pengetahuan terkait teknologi tradisional Gayo dan menemukan kembali konsep tentang alat yang digunakan untuk membuat tenun Gayo.
"Dan nanti akan terdokumentsi dalam sebuah buku," tutur Ana Kobat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Sarkawi menyampaikan ide dan gagasan tersebut sangatlah brilian dan berharap tenun Gayo dapat kembali dikenal oleh masyarakat saat ini.
"Kata pertama yang ingin saya ucapkan adalah penggagas Upuh Kio luar biasa. Dengan ide atau konsep yang brilian untuk menggali budaya Gayo yang sudah punah seperti tenun Gayo," kata Sarkawi saat membuka Seminar Revitalisasi Teknologi Tradisional melalui Inovasi Kerawang Gayo di Aula Setdakab setempat, Senin.
Sarkawi berharap melalui seminar tersebut nantinya gagasan meneliti kembali tenun Gayo dapat benar-benar terwujud untuk tujuan mengangkat derajat dan martabat budaya Gayo.
Sementara penggagas sekaligus pendiri Tim Upuh Kio Peteriana Kobat menyampaikan bahwa selain didorong keinginan untuk menyelamatkan budaya Gayo pihaknya juga berkeinginan untuk bisa menjadikan tenun Gayo sebagai salah satu peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat melalui usaha kerajinan tenun Gayo.
"Kami Tim Upuh Kio bermaksud menggali kembali tenun Gayo dan mengembangkannya sebagai alternatif sumber penghasilan masyarakat, yang kami sebut dengan Revitalisasi Teknologi Tradisional melalui Inovasi Kerawang Gayo," kata Peteriana Kobat.
Perempuan yang akrab disapa Ana Kobat ini menjelaskan bahwa Upuh Kio merupakan nama salah satu jenis tenun Gayo yang pernah populer antara tahun 1925.
Menurutnya Upuh Kio kerap digunakan pada setiap upacara adat seperti adat perkawinan dan menjadi perlengkapan standar yang wajib ada pada masa itu.
"Seluruh keluarga Gayo pada masa lalu pasti memiliki kain tenun Upuh Kio," ujarnya.
Melalui seminar yang diadakan kata Ana Kobat diharapkan dapat mendokumentasikan pengetahuan terkait teknologi tradisional Gayo dan menemukan kembali konsep tentang alat yang digunakan untuk membuat tenun Gayo.
"Dan nanti akan terdokumentsi dalam sebuah buku," tutur Ana Kobat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020